Page 158 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 158
NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA
enjaminan mutu harus direncanakan, diorganisasikan, dan
146
Pdilaksanakan dengan komitmen secara konsisten. Dari berbagai
literatur dan pengalaman, tidak ada upaya penjaminan mutu yang
sukses tanpa komitmen yang kuat dari manajemen, khususnya dari
pimpinan tertinggi institusi, seperti rektor, direktur, ataupun kepala
institusi pendidikan. Upaya penjaminan mutu juga memerlukan
dedikasi dari suatu tim atau unit khusus yang berfungsi sebagai perekat
keseluruhan proses yang dilakukan. Komitmen pimpinan tertinggi
institusi dan penanggung jawab khusus penjaminan mutu ini sangat
penting mengingat bahwa penjaminan mutu baru bisa efektif jika
(Ossiannilsson, Williams, Camilleri, & Brown, 2015) sistem yang dibangun
dan digunakan seperti penjelasan berikut:
• menggunakan pendekatan yang komprehensif dan holistik
meliputi beragam aspek pengukuran kualitas, seperti aspek
strategi, kebijakan, infrastruktur, proses, dan output (multifaceted);
• dirancang sebagai poros untuk melakukan peningkatan kualitas
di semua lini serta digunakan sebagai alat refleksi oleh dosen dan
tenaga kependidikan secara individual dalam menjalankan tugas
mereka sehari-hari (mainstreamed);
• bersifat fleksibel untuk menghadapi berbagai perubahan sehingga
misalnya sistem tidak dirancang dengan merujuk pada teknologi
tertentu, tetapi ditekankan pada jenis layanan yang akan diberikan
melalui jenis teknologi tertentu (dynamic);
• dirancang untuk mewakili perspektif dan kebutuhan berbagai
pemangku kepentingan, termasuk kepentingan pembelajar, staf,
insititusi, pemerintah, dan masyarakat secara umum (representative);
serta
• dikembangkan untuk melakukan fungsi-fungsi lain dalam
organisasi seperti untuk membangun budaya kualitas, memetakan
peta pengembangan (roadmap of development), serta sebagai
brand image kualitas bagi pihak luar (multifuction).
Di samping itu, hal yang sangat penting dilakukan juga adalah
pelibatan sebanyak mungkin pemangku kepentingan, khususnya dosen
dan tenaga kependidikan, dalam keseluruhan proses pengembangan
sistem. Pelibatan ini akan menumbuhkan rasa memiliki atas sistem yang
dibangun dan akan menjadi modal utama bagi implementasi sistem
secara holistik oleh seluruh unsur yang terlibat langsung.