Page 200 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 200

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)  Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


               buku yang memuat kumpulan tulisan Soekarno pada masa penjajahan Belanda (1917-
 182                                                                                          183
               1925) yang berjudul “Di Bawah Bendera Revolusi” yang pertama kalinya terbit tahun
               1955 .
                    3
                     Menyadari betapa besar berpengaruh dan hubungan antara negara dan warganya,
               maka harmonisasi diantara keduanya harus mendapat perhatian khusus. Sedemikian itu
               Soekarno dengan gagasan ‘Nation and Character Building’ melihat keduanya adalah
               hal yang tak terpisahkan dalam rangka membangun suatu bangsa dan negara yang kuat
               dan ideal. Keduanya harus berada pada situasi dan kondisi yang seimbang dan harmonis.
               Mereka tidak bisa dilemahkan atau dikuatkan salah satunya. Acemoglu dan Robinson
               kembali menegaskan keniscayaan relasi harmonis antara negara dan warganya dalam
               buku terbarunya “The Narrow Corridor: States Societies and the Fate of Liberty” yang
               terbit tahun 2019 .
                              4
                     Pemahan Soekarno mengenai urgensi kesejajaran antara negara dan masyarakat
               menempatkan pembanguna bangsa dan pembangunan karakter berada di posisi yang
               sejajar. Keduanya berada dalam satu level timbangan sehingga pedoman dan petunjuk
               untuk membangun keduanya pun dengan patron yang sama.
                     Membangun bangsa dan karakter manusia Indonesia yang ideal dalam pandangan
               Soekarno harus berlandaskan pada asas; Nasionalisme, Internasionalisme, Demokrasi,
               Keadilan Sosial, dan Islam. Hal ini sejalan sebagaimana ditulis oleh  Justus M van
               der Kroef (1968):’Even study of the Pantjasila (the official  five principles of the
               Indonesian state, formulated and popularized by Sukarno) which comprise belief in
               God, Nationalism, Democracy, Social Justice, and Internationalism or humanism.’
                                                                                        5

               a.    Nasionalisme
                     Soekarno dengan cermat  memperhatikan  sejarah dan mengkaji  perjalanan
               kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Dengan itu Soekarno menyusun suatu
               konsep pemikiran dan kebijakan terkait identitas di Indonesia bahwasanya Indonesia
               meskipun memiliki keragaman yang luar biasa tetapi dicirikan oleh rasa nasionalisme
               dan identitas  nasional  yang kuat.  Indonesia  menganut  motto  nasional;  ‘Bhinneka
               Tunggal Ika’.
                     Menurut Sukarno bahwa slogan BhinekaTungal Ika sangat mendukung nilai-nilai
               pluralisme yang telah menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia.  Menurutnya,
               Indonesia adalah rumah untuk semua golongan, tradisi, budaya, penganut agama
               dan kepercayaan yang berbeda. Mereka dapat hidup bebas di wilayah Indonesia dan

               3  Di Bawah Bendera Revolusis, H. Muallif Nasution, Perpustakaan FIS, 1955.
               4   “The Narrow Corridor: States, Societies, and the Fate of Liberty”, Acemoglu and Robinson, Penguin,
                  2019.
               5   Van der Kroef, Justus M. 1968. Sukarno, the Ideologue. Pacific Affairs Vol. 41, No. 2 (Summer,
                  1968), pp. 245-261 (17 pages) Published By: Pacific Affairs, University of British Columbia.
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205