Page 190 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 190
Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
172 Patriotisme Soekarno: Petikan 173
Keteladan yang Sangat Berharga bagi
Generasi Muda
Dr. Muryanto Amin, S. Sos., M.Si.
Rektor Universitas Sumatera Utara
Alwi Dahlan Ritonga, S.I.P., M.I.Pol.
Dosen Prodi Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
engaruh Soekarno terhadap orang-orang seperti kita, yang membaca karya
P dan mengetahui riwayat hidupnya tentu sangat mendalam. Minat kita terhadap
Soekarno bisa dari berbagai dimensi baik segi intelektualitas maupun nilai-nilai yang
dipraktikkan sepanjang hidupnya. Dengan membaca Soekarno, imajinasi politik kita
menjadi subur, cara dan gaya berpikir kita berubah menjadi lebih peka dan progresif.
Penulis merasa sangat terhormat diminta untuk berkontribusi dalam penulisan
buku tentang pemikiran Soekarno, seorang tokoh pahlawan besar Indonesia. Untuk itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin menjawab beberapa pertanyaan penting yang perlu
diajukan ketika membahas mengenai pemikiran Soekarno. Pertama, pemahaman penting
tentu saja siapa sesungguhnya Soekarno itu ? selanjutnya, kapankah dan bagaimanakah
konteks zaman yang dihadapi sehingga ia bisa menghasilkan buah pikiran yang demikian
hebat itu ? terakhir, dengan nada tanya yang cukup menantang yaitu apa pentingnya
Soekarno bagi kita ? dengan arti lain, sumbangan pemikiran dan tindakan seperti apa
yang telah diwariskan oleh Soekarno sehingga penting untuk mengulas pemikirannya
dewasa ini ? terakhir, apa manfaat serta relevansi Soekarno bagi Indonesia saat ini ?
1. Siapa Soekarno itu ?
Soekarno dikenal tidak hanya sebagai seorang pahlawan namun juga seorang
pemikir besar yang sangat berpengaruh. Bahkan dalam jajaran para pahlawan, Soekarno
dianggap sebagai founding father dan ideolog terdepan mengenai nasionalisme
Indonesia. Nama besarnya tidak hanya terdengar di Indonesia saja namun juga menggema
ke beberapa bagian negara di dunia. Betapa tidak, pada zamannya ia mampu menarik
simpati dunia melalui gerakan jalan tengah yang ia gagas. Berawal dari Konferensi Asia-
Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 dengan menghadirkan sebanyak 29 perwakilan
negara dari benua Asia dan Afrika maka lahirlah gerakan yang fenomenal itu yaitu
Gerakan Non-Blok (GNB) (Kemlu.go.id, 2014). Dua kekuatan besar blok Barat dan
Timur mau tidak mau “pusing” dibuat oleh Soekarno.