Page 192 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 192

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)  Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


                     “Pak Tjokro mengajariku tentang apa dan siapa dia, bukan tentang apa yang ia
 174                                                                                          175
               ketahui ataupun tentang apa jadiku kelak. Seorang tokoh yang mempunyai daya-cipta
               dan cita-cita tinggi, seorang pejuang yang mencintai tanah tumpah darahnya. Pak Tjokro
               adalah pujaanku. Aku muridnya. Secara sadar atau tidak sadar ia menggembleng. Aku
               duduk dekat kakinya dan diberikannya kepadaku buku-bukunya, diberikannya padaku
               miliknya yang berharga Ia hanya tidak sanggup memberikan kehangatan langsung dari
               pribadinya kepada pribadiku yang sangat kuharapkan,” (Adams, 1965).
                     Masa-masa sekolah di Surabaya adalah  masa di mana  Soekarno menemukan
               jati diri, pendirian dan arah perjuangan hidupnya. Di situlah ia mulai menggeluti dunia
               pemikiran  dan  banyak  membaca  buku-buku  berpengaruh  seperti  karya  Karl  Marx,
               Friedrich Engels, Lenin, Jean Jacques Rousseau, Jean Jaure ahli pidato dalam sejarah
               Prancis, Voltaire, Danton dan lain-lain yang sangat mempengaruhi Soekarno. Dengan
               demikian, sejak masih sekolah minatnya dalam bidang politik dan dunia pergerakan
               perjuangan sudah terpatri dalam sanubarinya. Sejak di bangku sekolah Soekarno bahkan
               sudah sangat tertarik pada nasionalisme dan ia sangat terkesan dengan gaya berpidato
               Tjokroaminoto, suatu minat yang kemudian mendorongnya untuk terjun ke dunia politik.
               “cerminku adalah Tjokroaminoto.  Aku memperhatikannya menjatuhkan suara, aku
               melihat gerak tangannya dan kupergunakan penglihatanku ini pada pidatoku sendiri”
               kata Soekarno dalam (Adams, 1965). Ia mulai menjalani kehidupan sebagai seorang
               pejuang dan kebetulan pernah mendapatkan kesempatan untuk berpidato menggantikan
               Tjokro sebab Tjokro tidak dapat memenuhi undangan tersebut dan ini adalah titik awal
               Soekarno semakin mencintai dunia perjuangan.
                     Perkembangan  perjalanan  kehidupan  Soekarno sebagai  pejuang  sejak  saat  itu
               semakin menunjukkan ke arah penggemblengan  kepribadian dan minatnya  untuk
               menekuni cita-cita perjuangan, kritik imperialisme Belanda dan nasionalisme semakin
               kokoh. Perkembangan perjalanan tersebut membuat Soekarno menjadi tokoh dan sosok
               yang dicintai banyak orang. Perlahan-lahan karir politiknya mulai melonjak, mula-mula
               ia dipilih menjadi sekretaris Jong Java dan beberapa waktu kemudian menjadi ketua.
               Soekarno mulai memainkan peran sebagai seorang propagandis progresif melalui karya-
               karya tulisannya. Sehingga di usia yang muda, Soekarno telah     banyak mempengaruhi
               cara berpikir dan kesadaran masyarakat melalui tulisan-tulisannya meskipun di awal-
               awalnya masih menggunakan nama samaran dan telah ada sebanyak 500 karya yang
               telah ia hasilkan (Adams, 1965).
                     Pada tahun 1920, perjalanan perjuangannya semakin matang dan serius, ia pindah
               ke Bandung melanjutkan studi di THS (Technische Hoogeschool) – sekarang menjadi
               Institut Teknologi  Bandung (ITB) dan ia berhasil  meraih gelar  Ir (insinyur) selama
               kurang lebih 6 tahun kuliah disana. Pada waktu itulah ia banyak melibatkan diri dalam
               dalam  dunia pergerakan  kemerdekaan  Indonesia. Selama di Bandung, visi dan misi
               hidupnya tidak hanya sekedar untuk meraih gelar dan ijazah tetapi lebih daripada itu ia
               memiliki visi dan misi besar terkait masa depan bangsa Indonesia. Sikap ini sungguh
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197