Page 183 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 183

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)                                                                                           Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


                        dalam hal pembaharuan pemikiran Islam dan Pendidikan. Maka dari  itu, pada tulisan
                166                                                                                                                                                                                             167
                        ini penulis akan memberikan ulusan, yang berkaitan dengan gagasan Soekarno dalam
                        diskusi yang berkaitan dengan pendidikan karakter bangsa.
                             Dari rekam  jejak  dan  perjalanan  Bung Karno tersebut,  maka  sangat  menarik
                        untuk dikaji secara lebih mendalam tentang dan nilai-nilai pendidikan karakter dan apa
                        yang yang dapat disimpulkan dari salah satu tokoh bangsa kita. Maka dari itu sangat
                        penting,  bagi  kita  untuk  mengetahui  terlebih  dahulu  tentang  nilai-nilai  pendidikan
                        karakter dalam pemikiran Bung Karno.

                        2.   Pembahasan


                             Berdasarkan  rentang  waktu 2010-2016, Lembaga  Ketahanan  Nasional
                        (Lemhannas) pernah menerapkan sebuah kiteria yang berkaitan dengan mutu karakter
                        kebangsaan dengan menggunakan Indeks Ketahanan Nasional yang memiliki variabel-
                        variabel  yang penting.  Antara lain adalah;  toleransi, kesederajatan  dalam  hukum,
                        kesamaan hak kehidupan sosial, dan persatuan bangsa. Indeks tersebut berkesimpulan
                        bahwa nilai-nilai kebangsaan dan ketahanan ideologi di Indonesia mengalami tren yang
                        menurun, dari skor 2,31 pada 2010, menjadi 2,06 pada 2016 (Donny, 2019).
                             Hal senada juga dinyatakan dari hasil survei dari Biro Pusat Statistik (BPS) tahun
                        2015 tentang Survei Nilai-nilai Kebangsaan (SNK), yang dilakukan untuk yang pertama
                        kali di Indonesia. Hasilnya menunjukkan dari setiap 100 orang Indonesia, 18 orang
                        bahkan tidak mengenal judul dari lagu kebangsaan Indonesia, 53% orang Indonesia
                        tidak hafal seluruhnya lirik lagu kebangsaan, 24 dari setiap 100 orang Indonesia juga
                        tidak  hafal  sila-sila  Pancasila,  42% orang  Indonesia  terbiasa  menggunakan  barang
                        bajakan; 55% orang Indonesia jarang, bahkan  menyatakan tidak pernah ikut gotong
                        royong.
                             Kalau kita simak secara serius dan mendalam kiprah dan pemikiran-pemikiran
                        Bung Karno yang berhubungan dengan pembangunan atau pendidikan karakter bangsa
                        telah diinternalisasikan secara mendalam sejak beliau memulai perjuangan dalam rangka
                        mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut dapat kita lihat dengan adanya nilai-
                        nilai yang bersentuhan dengan pendidikan karakter, yakni:

                        a.   Nilai Persatuan dan Kesatuan
                             Di zaman  kolonial  rakyat  Indonesia  berada  dalam  kondisi  lemah  dan  malah
                        terpecah  belah. Politik  divide  et  impera penjajah,  telah  berhasil  mencerai-beraikan
                        bangsa Indonesia. Soekarno menyadari  perceraian  dan ketidakrukunan  inilah, yang
                        menjadi  biang kelemahan  bangsa dan keunggukan musuh. Maka dengan demikian
                        Soekarno pun menyuarkan faham persatuannya yang malah tidak kalah ampuh dengan
                        politik divide et impera kaum kolonial yakni, “bersatu kita teguh bercerai kita jatuh”!.
                        yang mumpuni nenyatukan Indonesia yang terdiri dari berbagai golongan nasionalis,
                        Islam, dan Marxis bukanlah perkara mudah. sebab tiap-tiap golongan memiliki berbagai
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188