Page 184 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 184

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)  Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


               prinsip yang juga berbeda. Namun Bung Karno justru mampu menyatukannya dengan
 166                                                                                          167
               rasa senasib sepenanggungan,  menuju  ikatan  bangsa dengan semangat  satu bangsa
               Indonesia yang  memiliki kemerdekaan (Wahyudin, 2016).
                     Dari pemikiran tersebut Bung Karno memberikan  peringatan bahwa sulitnya
               menderikan  suatu bangsa karena  lemahnya  nilai  persatuan  dan kesatuan,  sehingga
               begitu mudah diadudomba oleh musuh dengan membenturkan berbagai aliran dan
               perbedaan  entitas  yang  justru  bisa  menjadi  kekuatan  bangsa.  Langkah  pertamanya
               memang harus menanamkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa salah satunya
               melalui pendidikan dalam keluarga dan pendidikan sekolah.
                     Soekarno  awalnya  mengemukakan  konsep nasionalisme  E. Renan  yang
               pada hakekatnya sangat menonjolkan pada faktor kehendak untuk bersatu, dengan
               mengesampingkan adanya faktor perbedaan ras, etnisitas maupun sosio-ekonomi yang
               hal ini sangat disadari kebenarannya oleh Soekarno, bahwa para pemimpin Indonesia
               sebagai founding fathers memiliki banyak perbedaan (Kaelan, 2013).

               b.    Nilai Percaya Diri
                     Melalui  semangat yang selalu  menyala-nyala  Soekarno mampu  menyalakan
               semangat  rakyat Indonesia yang melemah  karena ketidakberdayaan  yang selalu
               dihembuskan oleh pihak kolonial Belanda. PNI mengetahui, PNI insyaf, PNI yakin,
               jika semangat rakyat sudah terkonstruksi dan menyala-nyala  atau berkobar-kobar
               tidak akan ada satu kekuatan duniawi yang bisa membinasakannya… Dengan senjata
               semangat yang demikian itu, maka ia sebenarnya menggenggam senjata yang maha
               sakti... “Siapa bisa merantai suatu bangsa, kalau semangatnya tak mau dirantai? Siapa
               bisa membinasakan suatu bangsa, kalau semangatnya tak mau dibinasakan?” (Suwidi,
               2008 dalam Wahyudin, 2015).
                     Artinya pemikiran tersebut nilai percaya diri sebagai amunisi dalam membangun
               karakter bangsa, kalau suatu bangsa memiliki spirit perjuangan yang dilandasi oleh rasa
               percaya diri, akan menjadi modal sosial, karena akan memberikan pengguatan dalam
               memenangkan sebuah kompetisi khususnya dengan bangsa asing. Nilai-nilai internal
               yang  terpatri  dalam  diri,  akan  mematahkan  segala  bentuk  tantangan  dan  ancaman
               yang selalu menguji kekuatan ideologi suatu bangsa di tengah krisis atau tekanan nilai
               kehidupan global.


               c.    Nilai Kemandirian
                     Sejak dari masa perjuangan kemerdekaan Bung Karno telah menyatakan dengan
               tegas bahwa bangsa Indonesia akan memperoleh kemerdekaan dengan usaha rakyat
               Indonesia sendiri. Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri. Dalam penukilan
               pledoinya  di  depan  pengadilan  kolonial  belanda  18  Agustus 1930, Bung Karno
               menyatakan dengan tegas, “Kami tak pernah tedeng aling-alingbahwa kami mengejar
               kemerdekaan,  kami  tak  pernah tedeng  aling-aling  bahwa PNI  punya  idam-idaman
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189