Page 129 - Science and Technology For Society 5.0
P. 129
92 ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~
Dalam Era society 5.0, yang menekankan antara keselarasan teknologi
dengan pemecahan masalah yang terjadi di masyarakat maka data sudah
selayaknya dapat diolah dan dianalis. Hasil analisis data tersebut menjadi
informasi yang berharga bagi pengambil keputusan. Dengan adanya
peramalan, masyarakat bisa merencanakan kegiatan dengan lebih baik.
Artikel ini merupakan salah satu penerapan ilmu matematika dan statistika
dalam bidang pendidikan. Dengan melakukan peramalan jumlah mahasiswa
baru,maka program studi dapat mempersiapkan kebutuhan pendukung
dalam proses pembelajaran.
1. Peramalan
Menurut Muhammad (2016) peramalan merupakan suatu teknik
statistik yang menggunakan data pada masa lampau untukmemprediksi
masa depan. Data yang ada dianalisa secara sistematis, terstruktur,
pragmatis dan dieksplorasi dengan menggunakan suatu metode, kemudian
dipergunakan untuk memprediksi kejadian di masa yang akan datang. Hasil
prediksi yang dilakukan tersebut kemudian diukur akurasinya dengan
mempergunakan aturan yang berlaku. Peramalan sangat diperlukan sebagai
dasar pengambilan keputusan dan merupakan hal yang penting dalam
merencanakan kegiatan. Karena pentingnya suatu peramalan, maka
peramalan dikatakan baik jika tingkat kesalahan prediksinya kecil. Oleh
karena itu, tujuan dari peramalan adalah meminimalisir tingkat kesalahan
prediksi. Dengan memilih metode yang paling sesuai untuk pola obyek yang
diteliti, diharapkan kita mendapatkan cara perhitungan yang terstruktur dan
menggunakan teknik analisa yang terarah dan mudah dilakukan. Dengan
menggunakan metode tertentu, diharapkan nilai kesalahan dari suatu
prediksi cukup kecil dan deviasi yang terjadi masih sesuai dengan aturan
dalam peramalan.
Berdasarkan sifatnya, peramalan dibagi menjadi dua, yakni peramalan
secara kualitatif dan peramalan secara kuantitatif. Peramalan secara
kualitatif adalah peramalan yang menggunakan pendapat seseorang yang
ahli dan dianalisis secara deskriptif. Biasanya peramalan metode kualitatif
dilakukan karena tidak adanya data historis. Metode peramalan kualitatif ini
sifatnya lebih subjektif dibandingkan dengan metode peramalan kuantitatif.
Hal ini karena metode peramalan kualitatif sangat dipengaruhi oleh emosi,
persepsi, sudut pandang, tingkat pendidikan, intuisi, keahlian seseorang
yang berbeda beda dengan orang lain. Pengalaman pribadi masing masing