Page 244 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 244
Nuzia, Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Nawawi (1985)
yaitu bahwa "sarana dan prasarana merupakan alat kelengkapan
yang berdaya guna dalam pencapaian tujuan pendidikan. Dari
pernyataan tersebut dijelaskan bahwa sekolah sebagai sebuah
organisasi kerja dalam mencapai tujuan pendidikan bekerjasama
dengan sejumlah personal dalam bentuk kegiatan bersifat
kurikuler maupun ekstra kurikuler termasuk kegiatan non edukatif,
memerlukan berbagai alat kelengkapan yang langsung
berhubungan dengan mutu pendidikan, seperti perpustakaan
sekolah, laboratorium sekolah, BP3 (badan pembantu
penyelenggaran pendidikan), kantin sekolah, koperasi sekolah,
organisasi murid, pramuka sekolah, dewan guru, bagian
pengajaran dan ujian, tata usaha sekolah, bagian penelitian,
bagian pengabdian masyarakat (bagi perguruan tinggi),
sedangkan bagi disekolah dapat di integrasikan dengan unit kerja
lain yang dianggap serasi.
Selain itu Mukhtar & Suparto (2003) berpendapat bahwa
sarana dan prasarana pendidikan sekolah adalah sebagai media
pendidikan generasi penerus harus mengembangkan kualitas
manajemen sekolah dan guru, sebab guru sebagai ujung tombak
yang langsung berhadapan dengan pengguna fasilitas sekolah
(murid). Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa guru
sebagai agen pembaharuan bisa menentukan kecerdasan murid
yang terbentuk pada saat murid mendapat pelajaran, karena guru
akan menerapkan sistem yang ada disekolah dengan cara yang
dikreasikan sedemikian rupa, sehingga sekolah memerlukan guru
yang dapat merangsang motivasi siswa dalam belajar, luwes
dalam bersikap dan luas dalam wawasan. Dengan demikian tidak
dapat disangkal kendala dalam proses pendidikan terletak pada
alasan sarana dan prasarana yang tidak memadai menyangkut
kualitas guru, kurikulum, proses belajar dan mengajar serta
sarana penunjang lainnya yang merupakan suatu lingkaran
sistem dalam rangka proses transfer pengajaran.
Pendapat yang mendukung mengenai sarana dan
prasarana pendidikan terlontar dari Wijaya (1996) yang
menyatakan bahwa, "Setiap siswa mempunyai kebutuhan yang
berlainan dalam hal minat belajar, ada yang mau belajar jika
termotivasi, ada juga yang belajar dengan mempertimbangkan
peran lingkungan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan yaitu
230