Page 118 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 118

lndrawati,  Implikasi  Standar Pendidikan



         Standar Kompetensi
                Standar  kompetensi  menggambarkan     pengetahuan,
         keterampilan,  dan  perilaku  yang  dipersyaratkan  sehingga  lulusan
         suatu  pendidikan  tinggi  dapat  bekerja  secara  efektif  di  tempat
         kerjanya.  Standar  mencakup  deskripsi  tentang  kompetensi  yang
         harus  dikuasai  dan  kriteria   kinerja  atau  ukuran  keberhasilan
         seperti  apa  yang  harus  dicapai.  Standar  kompetensi  secara
         akademik  memberi  arahan  pada  proses  kegiatan  belajar
         mengajar,  menunjukkan  secara  jelas  apa  yang  harus  dipelajari
         mahasiswa, dan apa yang  harus diajarkan oleh dosen.
                Banyak  ahli  pendidikan  yang  berpendapat  bahwa
         penyusunan  standar  akan  bermanfaat  untuk  mencapai  setidak-
         tidaknya 3 tujuan sebagai berikut (Duffy, 2002).
         1.  Standar  memperjelas  dan  menyatakan  bahwa  semua
            pembelajar diharapkan dapat  berhasil secara akademik.
         2.  Penyusunan  standar  melibatkan  para  stakeholder  dalam
            keputusan  tentang  apa  yang  harus  diketahui  dan  dapat
            dikerjakan oleh  para lulusan.
         3.  Penyusunan  standar  melibatkan  guru  dan  anggota  institusi
            lainnya dalam proses perbaikan secara terus menerus.
                Standar  akademik  pada  umumnya  mencakup  tiga  hal
         sebagai berikut (Duffy, 2002).
         1.  Standar   materi   akademik,   yang   menunjukkan   ide,
            ketrampilan,  dan  pengetahuan  yang  dianggap  penting  untuk
            dipelajari mahasiswa.
         2.  Standar  kinerja,  yang  disebut  juga  sebagai  indikator
            mendefinisikan   kinerja   atau   keberhasilan   menguasai
            kompetensi,  misalnya  seberapa  baikkah  yang  dianggap  baik,
            sangat baik,  dan lain sebagainya.
         3.  Tingkat  profisiensi,  yang  menentukan  sampai  seberapa  atau
            sampai    sederajat   apa   mahasiswa   diharapkan   dapat
            mempraktekkan kompetensi yang dimaksud.

                Untuk menghadapi tuntutan  global  dan  ekonomi  berbasis
         ilmu  pengetahuan,  maka  standard  kompetensi  perguruan  tinggi
         harus  dikembangkan,  baik  secara  lokal,  nasional,  regional,  dan
         internasional.  Secara  nasional,  negara  dapat  memprakarsai
         penyusunan  standar kompetensi  bagi  pendidikan  tinggi,  misalnya



         106
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123