Page 170 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 170
Bagian II: Media Sosial dan Multiliterasi di Era Digital
Selain itu, survei yang dilakukan oleh peneliti menjadi objektif karena tidak
adanya tekanan dari peneliti.
Waktu yang dilakukan oleh peneliti selama 4 bulan dan mengambil
sampel mahasiswa Biologi A dan B sebanyak 64 mahasiswa. Penelitian ini
mengumpulkan sumber dari media sosial seperti Facebook, Twitter, Line,
Blog, Whatsapp, dan Line. Media sosial ini sering kali dijadikan sarana oleh
orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita fitnah, atau
menulis tidak sesuai dengan isinya. Untuk itu, mahasiswa perlu mencermati
dan berpikir kritis dalam mencermati berita yang sudah mereka baca.
Hasil dan Pembahasan 154
Penelitian ini dilakukan setiap 1 bulan sekali, dan dilakukan sebanyak 4
kali. Hal ini dilakukan dalam upaya melihat pola berpikir mahasiswa. Selain
itu, pemberian bahan bacaan yang dilakukan 1 bulan sekali, bertujuan
memberikan penyegaran dan tidak membuat mereka bosan. Sebagai contoh
pertama, peneliti berikan berita dari Facebook yang kerap dibagikan melalui
media sosial Facebook, dapat dijumpai di alamat asal:
1. www.beritaahokterbaru2017.blogspot.co.id/2017/02/bantah‐isu‐zina‐
habib‐rizieq‐syihab.html
Judul berita tersebut adalah: “Bantah Isu Zina, Habib Rizieq Syihab: Saya
Sudah Kenyang dengan Fitnah.” Berita ini diakses pada tanggal 12 Februari
2017.Tanggapan mahasiswa biologi ketika membaca judul berita ini
beragam. Sebagai bentuk ulasan berupa data yang dikumpulkan oleh
peneliti, sebagai berikut.
Diagram 1. Sikap Sebatas Membaca Judul