Page 169 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 169

153
                                           Bagian II: Media Sosial dan Multiliterasi di Era Digital

                                   itu, aplikasi ini sering kali digunakan oleh mahasiswa dalam berkomunikasi
                                   dengan kelompok lainnya.


                                   Kritis dan Logis
                                      Sebagai  seorang  akademisi,  mahasiswa  diwajibkan  mampu  berpikir
                                   kritis dan logis. Kemampuan berpikir kritis yang dimiliki mahasiswa tidaklah
                                   sama. Kemampuan ini perlu dikembangkan dengan cara pemelajaran yang
                                   aktif,  membaca,  dan  menganalisis  suatu  tulisan  yang  diberikan  oleh
                                   pengajar.  Artinya,  sebagai  suatu  bentuk  kemampuan  berpikir,  sifat  kritis
                                   terhadap  suatu  hal  dapat  dipelajari.  Ennis  (1991)  mengatakan  bahwa
                                   seseorang yang berpikir kritis memiliki ciri‐ciri: (1) mencari pernyataan yang
                                   jelas  dari  setiap  pernyataan;  (2)  mencari  alasan;  (3)  berusaha  mencari
                                   informasi dengan baik; (4) mencari sumber yang jelas; (5) memperhatikan
                                   situasi  dan  kondisi;  (6)  berpola  pikir  menerima  dan  menganalisis  suatu
                                   informasi. Dengan demikian, seseorang yang berpikir kritis minimal memiliki
                                   beberapa ciri seperti yang dikemukakan oleh Ennis.
                                      Logis  menurut  KBBI  V  (2015)  diartikan  sebagai  suatu  hal  yang  dapat
                                   diterima  oleh  akal.  Berpikir  logis  merupakan  suatu  proses  menuju
                                   kesimpulan menggunakan penalaran secara konsisten. Misalnya saja dalam
                                   suatu  berita  yang  beredar  di  media  sosial,  penulis  perlu  memperhatikan
                                   penggunaan  judul.  Judul  dalam  media  sosial  sering  kali  dibuat  dengan
                                   memperhatikan  suatu  hal  yang  menarik,  tanpa  berpikir  aspek  kelogisan
                                   dalam  suatu  kalimat.  Pengabaian  aspek  kelogisan  ini  berdampak  pada
                                   penarikan  kesimpulan  yang  tidak  masuk  akal.  Dengan  kata  lain,  berita
                                   tersebut tidak akan diakui sebagai berita fakta.

                                   Metode Penelitian
                                      Penelitian  ini  tergolong  jenis  penelitian  kualitatif  deskriptif.
                                   Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan teknik survei
                                   dengan  diterapkan  pada  kelas  yang  diampu  oleh  peneliti.  Peneliti
                                   menggunakan  pendekatan  humanistis  tanpa  memaksa  mahasiswa  untuk
                                   mengikuti  perkataan  peneliti.  Melalui  pendekatan  humanistis  ini,  siswa
                                   dapat  menjadi  dirinya  sendiri  dan  bersikap  sesuai  dengan  keinginannya.
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174