Page 162 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 162
146
Bagian II: Media Sosial dan Multiliterasi di Era Digital
Secara umum asalkan tidak berlebihan dan bersifat positif maka jika ditinjau
dari sudut psikologi, rasa penasaran, ingin selalu tahu atau Kepo ini bukan
hal yang mengganggu. Ketika seseorang sudah terobsesi terhadap sesuatu,
dan hal ini menyebabkan terganggunya kegiatan sehari‐hari, seperti
misalnya jadi malas belajar dan beraktivitas lainnya maka Kepo harus
ditinggalkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% responden sudah
pernah dengar istilah Kepo. Paling tinggi media sosial yang digunakan
responden adalah Instagram (94%) di antara media sosial lainnya yaitu
Facebook (70%) dan Twitter (60%). Mayoritas responden (76%) tidak selalu
membuka profil seseorang di media sosial. Sebagian besar dari mereka
(70%) tidak bisa meninggalkan atau lepas dari telepon seluler (ponsel).
Selanjutnya lebih dari separuh responden yaitu 73 % juga tidak selalu meng‐
update status. Dan 83 % dari seluruh responden tidak merasa terganggu
jika tidak melihat foto atau video di media sosial. Namun demikian 83% dari
responden merasa tidak mau ketinggalan info atau ingin selalu disebut
mengetahui informasi. Ketika ada lelucon di media sosial sebagian besar
responden yaitu 60% menyatakan tidak pernah menanggapi dengan
menambahkan akronim lol (laugh out loud = tertawa terbahak‐bahak).