Page 160 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 160
Bagian II: Media Sosial dan Multiliterasi di Era Digital
menyatakan sebaliknya. Kendati
seseorang di salah satu media dan
telepon seluler ditenggarai memiliki
alias kepo. Sisanya 7 (24%) adalah
pengaruh negatif apalagi terhadap
sebaliknya.
para pelajar atau siswa yang
notabene merupakan remaja yang
belum matang, tetapi penggemarnya
cukup besar. ‘Using social media
becomes a risk to adolescents more
often than most adults realize’.
(O’Keeffe and Clarke‐Pearso, 2011)
menyatakan suka membuka profil (ponsel). Sedangkan 9 (30%) 144
Grafik 9: P‐7:Saya selalu meng‐ Grafik 10: P‐8: Saya merasa
update status terganggu jika tidak melihat
foto atau video di media sosial
dan tidak mem‐fol1ow
SS (3) KS (8) SS (2)
TS (5) 10% 27% 7%
17% S (5) S (3)
17% 10%
KS
(17)
56%
KS
(17)
56%
Grafik 9 memberikan gambaran Dari grafik 10 terlihat bahwa
bahwa mayoritas responden 22 sebagian responden yaitu 25
(73%) tidak selalu meng‐upload (83%) tidak merasa terganggu
status. Sementara itu sisanya yaitu 7 jika tidak melihat foto atau
(27%) selalu meng‐upload status. video di media sosial dan tidak
Menurut Klap dalam Ayun (2015) mem‐follow. Hanya 5 (27%) yang
identitas meliputi segala hal pada merasa terganggu. Jadi, dengan
seseorang yang dapat menyatakan kata lain mau di‐follow atau
secara sah dan dapat dipercaya tidak maka hal tersebut tidak
tentang dirinya sendiri – statusnya, menjadi masalah. Para ahli
nama, kepribadian, dan masa menyarankan untuk berhenti
lalunya. Kegiatan men‐gupdate membandingkan hidup Anda
status merupakan salah satu cara dengan orang lain, apalagi jika
untuk memperlihatkan identitas. Anda hanya melihat kehidupan