Page 230 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 230
BAHAN DAN METODOLOGI
Tulisan ini merupakan hasil studi literatur yang mengkaji peran
pentingnya ketersediaan air bersih bagi kesehatan untuk mendukung
tercapainya smart living dalam smart city. Hasil studi literatur ini
mencakup bahasan tentang kondisi pencemaran air di Indonesia,
kondisi ketersediaan air bersih di Indonesia, peran air bersih sebagai
upaya pencegahan diare pada anak, serta beberapa alternatif
teknologi untuk mendukung ketersediaan air bersih di Indonesia.
Sebagian besar data dan informasi yang digunakan dalam tulisan ini
berasal dari sumber data sekunder berupa jurnal, data statistik,
laporan organisasi terkait, laporan tahunan institusi, peraturan
pemerintah, dan literatur pendukung lainnya.
PEMBAHASAN
Tulisan ini membahas tentang beberapa komponen yang
berkaitan dengan pencemaran air, ketersediaan air bersih dalam
mendukung smart city, air bersih sebagai upaya pencegahan diare
pada anak, serta teknologi penyediaan air bersih.
Pencemaran Air
Kualitas air sungai di Indonesia sebagian besar berada pada status
tercemar. Pencemaran air didefinisikan sebagai masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya (PP RI, 2001). Direktorat Jenderal
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan bahwa di tahun
2015 hampir 68% mutu air sungai di 33 provinsi di Indonesia dalam
status tercemar berat. Angka ini mengalami penurunan jika
dibandingkan pencemaran di tahun 2014 yang mencapai 79%.
Walaupun mengalami penurunan, namun persentasenya masih
tergolong tinggi, terutama di sungai-sungai yang terletak di wilayah
regional Sumatera (68%), Jawa (68%), Kalimantan (65%), dan Bali Nusa
214 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City