Page 22 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 22

satu alternatif yang dapat diterapkan dalam suatu smart city. Artikel
        yang ditulis oleh Dina Mustafa dalam buku ini memaparkan peranan
        kimia hijau dalam mendukung tercapainya kota cerdas. Keuntungan
        dari  penerapan  kimia  hijau  adalah  manajemen  perkotaan  menjadi
        lebih  berkelanjutan  dengan  pemanfaatan  energi  lebih  efisien  dan
        pemanfaatan  anggaran  menjadi  lebih  efektif.  Hal-hal  yang  disoroti
        dalam  kimia  hijau  dalam  tulisan  ini  meliputi,  infrastruktur,
        transportasi,  energi,  limbah,  konsumsi  bahan  mentah,  dan  sistem
        pengelolaan  air.  Berkaitan  dengan  pengelolaan  air,  ketahanan  dan
        ketersediaan air menjadi salah satu komponen vital yang merupakan
        parameter  pencapaian  keberhasilan  smart  environment.  Untuk
        mencapai ketahanan air, Agus Susanto dalam tulisannya menjelaskan
        bahwa  prinsip  yang  digunakan  adalah  ketersediaan  (availability),
        aksesibilitas  (accessibility),  berkelanjutan  (sustainability),  dan
        keamanan (security). Konsep pengembangan water resilience merujuk
        pada  konsep  Smart Water City.  Konsep ini mencakup penyediaan
        sumber air, drainase, pengolahan air limbah, dan daur ulang air.
            Di sisi lain, krisis air bersih masih menjadi permasalahan global,
        termasuk di perkotaan Indonesia. Rendahnya ketersediaan air bersih
        memberikan  dampak buruk pada semua sektor terutama di sektor
        kesehatan.  Tulisan  Sri  Utami  dan  Sri  Kurniati  dalam  buku  ini akan
        mengkaji tentang pentingnya ketersediaan air bersih untuk kesehatan,
        khususnya  dalam  kasus  pencegahan  diare  pada  anak. Keberadaan
        inovasi teknologi modern seperti grey water bio rotasi, desalinasi air
        laut  ataupun  sistem  reverse  osmosis  diharapkan  mampu  menjadi
        alternatif solusi permasalahan air bersih dan sehat di perkotaan.
            Smart living yang merupakan salah satu dimensi dari smart city,
        dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan kualitas kesehatan baik
        yang bersifat preventif dan kuratif. Dampak dari pertumbuhan kota
        yang  besar berisiko membuat mayarakat rentan terhadap penyakit
        degeneratif.  Tulisan  Mutimanda  Dwisatyadini  dalam  buku  ini
        membahas  pemanfaatan  tanaman  obat  untuk  mengatasi  penyakit
        degeneratif.  Penggunaan  tanaman obat sudah disosialisasikan oleh
        pemerintah  dalam  program  Primary  Health  Care  dan  Smart
        Government.  Tanaman obat yang ada di sekitar warga, yang dapat
        ditanam  di  pekarangan  diharapkan  dapat  dengan  mudah


       6  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27