Page 20 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 20

bermakna  dan  kontekstual  dengan  lingkungannya.  Pada  tataran
        praktis, penulis menggarisbawahi  perlu adanya  perubahan “mindset”
        dari para pengambil kebijakan di bidang pendidikan, para pengelola
        pendidikan,  para  guru,  para  siswa,  dan  para  orang  tua  serta
        masyarakat  umum  terhadap  adanya  pergeseran    paradigma
        pendidikan ini.
            Dalam perspektif smart environment, smart city juga memerlukan
        adanya  hidupan  liar  yang  mendukung  kelestarian  alam.  Adanya
        hidupan  liar,  khususnya  hewan,  membantu  menjaga  kestabilan
        ekosistem dan berfungsi menjaga keindahan kota. Velpuri & Pidugu
        (2015)  mengemukakan  pentingnya  keragaman  hayati  atau
        biodiversitas  di  lingkungan  kota.  Adanya  biodiversitas  ini  berguna
        dalam berbagai hal, misalnya penyediaan sumber air, fungsi rekreasi,
        maupun dalam penyediaan sumberdaya biologi. Tulisan Budi Prasetyo
        menjelaskan bahwa reintroduksi hewan liar di lingkungan kota dapat
        dilakukan untuk memajukan ekosistem kota.
            Tidak  hanya  di  dalam wilayah kota saja, suatu  smart city perlu
        didukung ekosistem penyangga yang menjamin kesehatan lingkungan
        kota.  Disamping  itu,  suatu  smart  city  harus  mempertimbangkan
        dampak aktivitasnya bagi kelestarian lingkungan di luar wilayah kota
        itu. Tulisan Nurmala Pangaribuan tentang pengolahan lahan gambut
        menjelaskan  fungsi  pertanian  lahan  gambut  yang  berada  di  luar
        wilayah  kota.  Pemanfaatan  lahan  gambut  perlu  memperhatikan
        dampaknya, seperti pembakaran untuk mengolah lahan. Hal ini dapat
        mengakibatkan  polusi  udara  akibat  asap  dari  pembakaran.
        Pengelolaan  lahan  gambut yang tidak tepat juga dapat menambah
        emisi  gas  rumah  kaca,  sehingga  merusak  kelestarian  lingkungan,
        termasuk di wilayah perkotaan yang berlokasi jauh dari lahan gambut
        tersebut. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjinakkan lahan
        gambut  ini  agar  tercipta  lingkungan  yang  sehat, bebas polusi, dan
        polutan  (smart  environment) adalah dengan melakukan konservasi
        dan optimalisasi pemanfaatan lahan gambut yang dilakukan melalui
        penyiapan  lahan,  pengelolaan  air,  pemilihan  komoditas,  dan
        pengaturan  pola  tanam  sesuai  dengan  karakteristik  dan
        penyebarannya.




       4  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25