Page 21 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 21
Di sisi lain, aktivitas manusia juga dapat memberikan pengaruh
terhadap perwujudan smart city, terutama aktivitas yang berdampak
langsung dan merusak lingkungan. Untuk daerah pantai misalnya,
perlu ada perhatian atas pengaruh polutan dan aktivitas manusia bagi
kelestarian obyek wisata bahari. Partisipasi masyarakat sangat penting
untuk keberhasilan suatu lokasi pariwisata (Idajati, Pamungkas, dan
Kukinul, 2015). Ernik Yuliana menulis tentang pemanfaatan wilayah
ekowisata di Karimun Jawa. Penulis menjelaskan perlunya
pemahaman atau kesadaran para wisatawan yang datang terhadap
kelestarian pesisir dan laut, serta konsep ekowisata. Sementara itu,
perikanan berkelanjutan (sustainable fisheries) mulai dijadikan agenda
dunia pada tahun 1995 dan dicapai melalui pengelolaan perikanan
yang tepat dan efektif. Kondisi tersebut umumnya ditandai dengan
meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan manusianya (smart
living) serta juga terjaganya kelestarian sumber daya ikan dan
kesehatan ekosistemnya (smart environment). Nelayan merupakan
salah satu aktor utama dalam perikanan tangkap. Kapasitas nelayan
dipengaruhi oleh keterampilan mereka dalam melakukan operasi
penangkapan ikan. Tulisan Rinda Noviyanti ini menjelaskan tentang
perumusan strategi yang perlu dilakukan untuk terwujudnya kapasitas
nelayan yang dapat menunjang pengelolaan perikanan tangkap
berkelanjutan, seperti pengembangan kemitraan dan pengembangan
sarana prasarana pendidikan formal dan non-formal, peningkatan
manajemen usaha, peningkatan profesionalisme SDM, serta
peningkatan sistem kontrol dan sistem jual-beli.
Masih dalam konteks smart environment, buku ini juga mengulas
tentang permodelan green building, green chemistry, ketahanan dan
ketersediaan air. Green building merupakan suatu konsep yang
mengutamakan perencanaan, konstruksi, dan pengelolaan bangunan
yang hemat energi yang menjamin kesehatan penghuninya.
Bangunan yang sehat bagi penghuninya sangat penting karena
menurut WHO, 30% bangunan di dunia mengalami masalah dalam
kualitas udaranya. Artikel yang ditulis oleh Sri Enny Triwidiastuti
menjelaskan penerapan konsep DMAIC Six Sigma untuk perancangan
green building. Sedangkan dalam perspektif green chemistry, proses
pengolahan zat-zat kimia secara efektif dan aman merupakan salah
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 5