Page 174 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 174
KONSEP SIX SIGMA DAN PENGEMBANGANNYA
Salah satu program pengendalian kualitas yang terukur secara
statistik adalah Six Sigma, karena sasaran program ini adalah
menghasilkan produk dengan spesifikasi tertentu dengan cara
menjaga variabilitas selama proses produksi berlangsung. Variabilitas
yang diperkenankan sebesar 3,4 Defects Per Million Opportunities
(DPMO), yaitu 0,027% produk tidak layak, baik untuk upper control
limit (UCL) maupun lower control limit (LCL). Pada awalnya hanya
terdapat satu istilah, yaitu Six Sigma. Seiring berjalannya waktu,
terdapat beberapa istilah dalam pengertian Six Sigma karena
kebutuhan yang semakin kompleks, antara lain DMAIC (define,
measure, analyse, improve), DMADV (define, measure, analyse, design
and verify), CDOC (conceptualize, design, optimize, control), DMADOV
(define, measure, analyze, design, optimize, verify). Selama ini Six
Sigma sudah diterapkan pada manajemen kualitas di bidang industri.
Disamping itu sudah diterapkan secara luas di bidang jasa (service),
diantaranya: layanan service delivery, layanan medis dan rumah sakit,
layanan perbankan, customer value creation, layanan IT. DMADV atau
Design For Six Sigma (DFSS) sudah diteliti pada layanan pendidikan
tinggi (Triwidiastuti, 2010). Apabila dibandingkan dengan metode
peningkatan kualitas yang lain DFSS merupakan metode yang
menyeluruh, bertahap, dan lebih rinci. DFSS dapat diterapkan dan
merupakan bagian dari program manajemen kualitas dan program
pengembangan produk yang meliputi: perencanaan kualitas,
pengendalian kualitas, peningkatan kualitas dan jaminan kualitas.
DFSS ini juga terkadang sering disamakan dengan DMADV. Berbeda
dengan DMAIC Six Sigma tradisional, DFSS atau DMADV berjuang
untuk menghasilkan sebuah proses yang sebelumnya tidak ada atau
ketika suatu proses yang sudah ada dianggap tidak memadai dan
harus diganti. DFSS menargetkan untuk membuat sebuah proses yang
mengoptimalkan terciptanya sebuah efisiensi dengan metode Six
Sigma ke dalam proses sebelum implementasi. DFSS tidak seperti Six
Sigma tradisional yang melakukan improvement berkelanjutan setelah
proses tersebut terjadi (Triwidiastuti, 2010).
158 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City