Page 179 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 179
c. menggunakan perlengkapan pembersih bebas kimia,
d. memasang dinding dan penutup lantai dengan emisi rendah,
e. melakukan pemantauan kualitas udara secara teratur.
2. Cahaya dalam ruangan
a. mengatur pencahayaan ruangan yang optimal dengan
mempergunakan lampu, memasang tirai dengan corak yang
dapat mengurangi silau matahari,
b. menghindari silau pada layar komputer dari pencahayaan
jendela kantor.
3. Kenyamanan termal dengan memberi wewenang pada individu
pekerja atas suhu tempat dan lingkungan kerja, jika mungkin
secara berkala memantau tingkat suhu udara.
4. Akses ke tampilan luar dan ruang eksternal
a. merancang tata letak tempat kerja yang terbuka untuk
memaksimalkan akses ke pandangan luar,
b. memberikan akses untuk staf ke ruang eksternal untuk
digunakan sebagai tempat istirahat dan ruang kolaborasi.
5. Akustik
a. memantau tingkat kebisingan printer dan mesin fotokopi,
b. menyediakan area kerja yang terpisah untuk mengakomodasi
berbagai tingkat kebisingan, seperti area yang sepi, ruang
pertemuan dan lounge.
6. Ergonomi
a. mendidik karyawan tentang praktik ergonomi yang tepat,
b. mempergunakan peralatan yang dapat mengurangi gangguan
muskuloskeletal.
PENUTUP
Model Bangunan Hijau (green building) Six Sigma adalah
mengukur sejauh mana pencapaian tujuan bangunan hijau supaya
bebas SBS dengan alat ukur greenship. Ketercapaian tingkat bangunan
hijau yang sehat, aman, dan nyaman bagi penghuninya diukur
kualitasnya secara berkelanjutan dengan model Six Sigma yaitu
melalui serangkaian tahapan DMAIC. Yang perlu dilakukan adalah
pengurangan polusi, pemantauan pencahayaan, suara dan suhu udara
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 163