Page 166 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 166
mengikuti gerakan bangunan hijau mempunyai sistem rating masing-
masing, sebagai contoh Amerika Serikat (LEED), Singapura (Green
Mark), Australia dengan Green Star, dan sebagainya.
Greenship sebagai sebuah sistem rating terbagi atas enam aspek
yang terdiri dari (GBC Indonesia, 2017):
1. Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD).
2. Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy Efficiency & Refrigerant/EER).
3. Konservasi Air (Water Conservation/WAC).
4. Sumber dan Siklus Material (Material Resources & Cycle/MRC).
5. Kualitas Udara dan Kenyamanan Udara (Indoor Air Health &
Comfort/IHC).
6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building & Enviroment
Management).
Masing-masing aspek terdiri atas beberapa rating yang
mengandung kredit, masing-masing memiliki muatan nilai tertentu
dan akan diolah untuk menentukan penilaian. Poin nilai memuat
standar-standar baku dan rekomendasi untuk pencapaian standar
tersebut.
Greenship meliputi 5 hal berikut ini (GBC Indonesia, 2017):
1. Bangunan lama/ terbangun; greenship untuk gedung terbangun
digunakan untuk bangunan gedung yang telah lama beroperasi
minimal satu tahun setelah gedung selesai dibangun. Penerapan
green building pada gedung terbangun banyak terkait dengan
manajemen operasional dan pemeliharaan gedung.
2. Bangunan baru; penerapan konsep bangunan hijau pada gedung
baru banyak terkait dengan desain dan perencanaan bangunan.
Tim proyek memiliki kesempatan berkreasi dan berinovasi untuk
menciptakan green building yang menyeluruh. Adapun jenis
proyek yang dapat masuk ke dalam bangunan baru greenship,
yaitu:
a. Gedung baru pada lahan kosong.
b. Aktivitas renovasi sebesar minimal 90% bobot pekerjaan
mekanikal elektrikal atau pekerjaan struktur, pada lahan yang
telah dibangun.
150 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City