Page 79 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 79
6. Ketertinggalan Pembangunan Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi di Indonesia memang baru dikenal pada
tahun 20-an dengan didirikannya Perguruan Tinggi Teknik
Bandung (THS Bandung) yang kemudian diikuti oleh Pendidikan
Tinggi Kedokteran, Pendidikan Tinggi Hukum, Pendidikan Tinggi
Pertanian dan Pendidikan Tinggi Sastra dan Filsafat. Pada masa
kolonial terdapat keterbatasan untuk mempcroleh pcndidikan
tinggi. Angka Partisipasi Mahasiswa relatif sangat tcrtinggal
dibandingkan dengan negara-ncgara tetangga. Mcnyadari
pcntingnya pendidikan tinggi bagi pcningkatan kccerdasan
kehidupan bangsa maka pada tahun 1984 didirikanlah UT yang
kini telah merupakan salah satu mega university di dunia.
Dcmikianlah kccnam kondisi yang tclah mcnunjang dan
mcmaeu lahirnya PTJJ di Indonesia. Apabila pada waktu lahimya
PTJJ masih bcrsifat komplcmentcr tcrhadap pcndidikan formal yang
dikcnal pada masa itu schingga dcngan demikian masih bcrsifat
pcndidikan alternatif maka dcwasa ini PTJJ telah merupakan bagian
yang terintegrasi dari sistcm pendidikan nasional.
BEBERAPA FAKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN
PT JJ DIINDONESIA
Di samping kondisi yang kondusifyang telah melahirkan PTJJ
di Indonesia, terdapat pula bebcrapa faktor pendukung
pengembangan PTJJ. Berikut ini dibahas lima faktor yang meru-
pakan cikal-bakal tumbuhkembangnya PTJJ.
1. Falsafah Belajar Seumur Ilidup
Sungguhpun falsafah pcndidikan seumur hidup tclah lama
dikenal di dalam konsep pcndidikan Indonesia dengan adanya
pcndidikan masyarakat namun belajar seumur hidup sebagai suatu
konscp pcndidikan rclatif belum lama diterima olch dunia
pendidikan di Indonesia. Di dalam konsep ini dikemukakan
bahwa manusia harus tcrus-menerus belajar scpanjang hayatnya.
Di dalam era rcfonnasi dewasa ini prinsip terscbut mcmang benar
65