Page 83 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 83
PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU
DAN PROGRAM PENYET ARAAN
I G.A.K. Wardani
Mutu pendidikan merupakan salah satu tolok ukur yang
menentukan martabat atau kcmajuan suatu bangsa. Dengan
menccm1ati mutu pendidikan suatu bangsa/ncgara, scseorang akan
dapat mempcrkirakan pcringkat ncgara tcrscbut di antara ncgara-
ncgara di dunia. Olch karcna itulah, bangsa yang maju akan sclalu
mcnaruh pcrhatian besar tcrhadap dunia pcndidikannya, dengan
mclakukan bcrbagai upaya untuk mcningkatkan mutu pcndidikan,
scpcrti meningkatkan anggaran pcndidikan, menyclenggarakan
bcrbagai Iomba dalam bcrbagai aspck pendidikan, atau mengirimkan
para tunas bangsa untuk mcnimba ilmu di negara lain. Bcragam
upaya ini dilakukan karcna kesadaran akan pcntingnya pendidikan,
dan keyakinan bahwa bangsa yang mengabaikan pcndidikan akan
mcnjadi bangsa yang tcrtinggal, yang akan kalah bcrsaing dengan
bangsa-bangsa lain.
Di Indonesia, rcndahnya mutu pcndidikan merupakan salah
satu dari cmpat masalah pokok pcndidikan yang telah diidentifikasi
sejak tahun 60-an. Perhatian terhadap pendidikan memang cukup
besar, namun meskipun sudah banyak usaha yang dilakukan, sampai
kini masalah mutu pcndidikan tampaknya belum dapat diatasi.
Kcluhan tcntang rendahnya mutu lulusan masih terus bergema.
Lulusan SD, SLTP, dan SLTA belum mampu bernalar dan bcrpikir
kritis, scrta masih tcrgantung kepada guru (D. Nielson, dkk, 1996;
Nasoetion,1996). Kemampuan siswa untuk mandiri bclum tcrwujud,
sehingga prakarsa siswa untuk memulai sesuatu tidak terlampau
scring ditcmukan. Penguasaan siswa lebih tcrfokus pada
pengetahuan faktual karena itulah yang dituntut dalam ujian akhir.
Ujian nasionallebih banyak mcnuntut kemampuan siswa untuk
mcnghapal daripada mempersyaratkan mereka berpikir kritis atau
mcndemonstrasikan keterampilan. Rendahnya Nilai Ebtanas Mumi
69