Page 104 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 104
SL TP TERBUKA: AL TERNATIF PELAKSANAAN
WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN
Machdum Almunawar
Kcbutuhan akan SLTP Tcrbuka berawal dari tcrjadinya
ledakanlan Sckolah Dasar (SD) scbagai akibat dari kebijakan SD
lnpres 1973/1974 (Kartasuryadkk. 1992). Perluasan kesempatan
bclajar dan peningkatan daya tampung pcndidikan dasar di Indonesia
masih mcrupakan masalah yang besar. Usaha pcningkatan daya
tampung di tingkat SD dilakukan antara lain dengan mcmbangun SD
Inprcs pada awal Pelita II.
Pada awal Pel ita III saat murid SD Inpres angkatan pcrtama
lulus sekolah terjadi ledakan lulusan SD. Jumlah lulusan itu tercatat
sebanyak 2.546.000 orang murid. Hal tcrscbut menimbulkan
masalah baru terhadap pcnyediaan kcscmpatan bclajar pada Sekolah
Lanjutan Tingkat Pcrtama (SL TP). Dari jumlah lulusan SD terscbut
dapat ditampung di SLTP sekitar 71,1 %. Padahal target yang harus
dicapai pada akhir Pelita V adalah 85%. Faktor lain yang
mempcrberat masalah ini ialah kurangnya tcnaga pengajar yang
bcrk--ualiiikasi, dana, ruang belajar, dan fasilitas belajar.
Banyak usaha yang telah dilakukan untuk mcngatasi masalah
tersebut Usaha terscbut antara lain dengan mcningkatkan kapasitas
sekolah yaitu ada, misalnya penycdiaan ruang kclas dan gedung
baru, pcngadaan guru dengan program kilat, pcngangkatan guru-
guru baru, scrta pcningkatan mutu guru. Bcragam usaha tersebut
ternyata belum sepcnulmya dapat mcngatasi masalah sccara tuntas.
Usaha yang ditcmpuh dcngan mengangkat guru baru, mcningkatkan
mutu, mcnycdiakan ruang kclas dan gcdung sekolah baru tcntu saja
dapat mengurangi masalah kurangnya daya tampung tersebut.
Sclain itu masih ada masalah lain, yaitu faktor sosial, ekonomi, dan
gcografis yang menycbabkan siswa tidak dapat mcngikuti
pendidikan yang ada. Misalnya siswa yang tinggal di lokasi
tcrpencil atau terisolasi, dan siswa yang harus bekerja pada jam-jam
sekolah. Karcna itu perlu dicari cara lain yang dapat dikembangkan