Page 158 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 158
2. Tahap Penyebaran
Penyebaran SLTP Terbuka semula direncanakan untuk mengantisipasi
akan adanya kendala kurangnya gedung sekolah. Tenggang waktu diberikan
sampai tahun 1989 saat mana diperkirakan pemerintah akan mempunyai
dana untuk menambah gedung sekolah serta fasilitas yang diperlukan. Na-
mun kendala keuangan pemerintah tidak kunjung membaik. Karena itu
pada tahun 1989 lokasi SLTP Terbuka mulai dikembangkan yang semula
hanya 5 lokasi di 5 propinsi menjadi:
8 lokasi di 5 propinsi pada tahun 1988/1989
15 lokasi di 9 propinsi pada tahun 1989/1990
20 lokasi di 14 propinsi pada tahun 1990/1991
25 lokasi di 19 propinsi pada tahun 1991/1992
34 lokasi di 25 propinsi pada tahun 1992/1993
59 lokasi di 26 propinsi pada tahun 1994/1995
Pada tahun 1994 pemerintah mencanangkan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 tahun (Wajar Dikdas) dengan target penuntasannya selama lima
belas tahun. Namun karena makin bertambahnya tantangan yang akan
dihadapi terutama dalam menuju persaingan bebas tingkat Asean tahun
2003/2004 dan tahun 2020 tingkat Asia Pasiflk maka target penuntasan
Wajar Dikdas dipercepat menjadi sepuluh tahun. Ini jelas merupakan
tantangan yang tidak ringan namun menarik untuk kita jawab. Tantangan
ini lebih berat lagi karena angka partisipasi kasar baru mencapai 52,67%.
Berbagai upaya telah dipersiapkan sejak lama dan telah dikembang-
kan dengan sungguh-sungguh. N amun data tahun 1993 menunjukkan bah-
wa masih terdapat 13.244.000 anak usia 13-15 tahun. Dari angka tersebut
sebanyak 6.976.100 orang menjadi siswa SLTP. Sedangkan sisanya seba-
nyak 6.267.900 orang anak usia SLTP masih harus diusahakan pelayanan
pendidikannya.
158