Page 156 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 156

belajar, dan fasilitas belajar yang telah tersedia di masyarakat.  Karena itu
           sistem  ini  dapat  dikembangkan  dengan  relatif cepat  tanpa  menuntut
           disediakannya guru-guru dan gedung-gedung sekolah khusus untuk SLTP
           Terbuka.


           Perkembangan SLTP Terbuka


             Setelah  mempertimbangkan  berbagai  hal,  pemerintah  menetapkan
           bahwa model sub sistem pendidikan SLTP Terbuka menjadi alternatif pi-
           lilian untuk mengatasi masalah pendidikan. Untuk menemukan model yang
           efektif,  pemerintah  memutuskan  agar  diadakan  perintisan  dalam  skala
           kecil  sebelum disebarkan secara luas.


           1.  Tahap Perintisan
             Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertang-
          gal  21  Pebruari  1979 nomor 034/U/1979,  Kepala Badan Penelitian dan
           Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan (BP3K) diberi wewenang un-
          tuk mengadakan perintisan SMP Terbuka. Kemudian dengan surat Ketua
           BP3K  nomor  1321/G 1.1/1/79  menunjuk  Pusat Teknologi  Komunikasi
           Pendidikan  dan  Kebudayaan  (Pustekkom  Dikbud)  untuk  melaksanakan
          Keputusan  Menteri  tersebut.


             Melalui berbagai pertemuan, studi ke lapangan, rapat koordinasi dan
          seminar nasional maka ditetapkan 5 (lima) lokasi perintisan, yaitu:
          •  SMP Terbuka Kalianda, di Lampung Selatan, propinsi Lampung;
          •  SMP Terbuka Plumbon, Cirebon, propinsi Jawa  Barat;
          •  SMP Terbuka  Adiwerna, Tegal, propinsi Jawa Tengah;
          •  SMP Terbuka Kalisat, Jember, propinsi Jawa Timur; dan
          •  SMP Terbuka Terara, Lombok Timur,  propinsi Nusa Tenggara Barat.

                                         156
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161