Page 157 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 157
Selama masa perintisan telah dilakukan berbagai studi dan peman-
tauan untuk melihat sejauhmana kelaikan dari sistem tersebut, antara lain:
• Tahun 1981, Tim Peneliti dari IKIP Yogyakarta yang dip imp in Imam
Barnadib mengungkapkan adanya berbagai masalah yang dihadapi.
Masalah utama menyangkut terbatasnya anggaran yang disediakan
dan tidak tercapainya rasio 90% belajar mandiri: 10% tatap muka.
Namun demikian proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik
dan penggunaan bahan cetak modul sebagai media utama terhukti
dapat dipergunakan dengan haik pula.
• Tahun 1982, diadakan studi yang dilakukan oleh Michael Calvano
dan Arief S. Sadiman. Mereka menemukan bahwa siswa SMP
Terhuka menunjukkan basil kinerja yang dapat diperhandingkan
dengan rekan-rekan mereka di SMP induknya. Meskipun tidak
sebaik rekan-rekan mereka di SMP induk, namun dari segi perila-
ku, siswa SMP Terbuka menunjukkan sikap lebih aktif, herprakar-
sa, dan lehih hertanggung jawah.
• Tahun 1983 dievaluasi kemhali oleh Tim dari IKIP Yogyakarta yang
dipimpin Imam Barnadib. Hasilnya menunjukkan hahwa sistem a-
kan berfungsi lehih haik hila pengiriman hahan helajar dapat di-
usahakan tepat waktu dan sistem pengelolaan belajar mengajarnya
diperbaiki. Terungkap juga bahwa jumlah lulusan SMP Terhuka yang
melanjutkan ke SLTA cukup hanyak, sedangkan yang lain meng-
gunakan ijazahnya untuk mencari kerja.
Selama masa perintisan tersehut (1978/1979 s.d 1983/1984) telah her-
langsung tiga kali ujian negara. Catalan basil belajar siswa SMP Terbuka
di lima lokasi perintisan tersebut menunjukkan kemantapan lulusan di atas
90% dari jumlah siswa yang ikut ujian, meskipun angka ini sedikit lehih
rendah hila dibandingkan dengan angka lulusan di SMP induknya.
157