Page 84 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 84

2. Pendidikan Terbuka dan Keadilan Sosial


               merupakan hal baru dikarenakan keduanya memiliki “common
               interests” yaitu dengan membuka pendidikan tinggi berangkat
               dari  permasalahan  permasalahan  masyarakat  dan  berguna
               untuk  masyarakat.  Tidak  ada  satu  definisi  yang  otoritatif
               terkait  dengan  open  pedagogy  namun  prinsip  dan  konsep
               terus dikembangkan mengikuti perkembangan pengetahuan.

               Secara sederhana prinsip open pedagogy berisikan konsepsi
               sebagai berikut (http://openpedagogy.org/openpedagogy/).


                     …  an  access-oriented  commitment  to  learner-
                     driven education and as a process of designing
                     architectures  and  using  tools  for  learning  that
                     enable  students  to  shape  the  public  knowledge
                     commons  of  which  they  are  a  part.  We  might
                     insist on the centrality of the 5 Rs to this work, and
                     we might foreground the investments that Open
                     Pedagogy  shares  with  other  learner-centered
                     approaches to education.

               Konsepsi  open  pedagogy  tidak  statis  namun  berkembang
               sesuai  dengan  perkembangan  ilmu  pengetahuan.  Pada
               dasarnya  konsep  open  pedagogy  menghubungkan  tiga  pilar
               penting  yaitu  pendidikan,  masyarakat  dan  industri,  yang
               selama  ini  berjalan  sendiri  sendiri,  dalam  lingkungan  yang
               dinamis.  Sehingga  pendidikan  tinggi  tidak  lagi  beroperasi
               dalam lingkungan yang vakum namun lebih berfungsi sebagai
               katalis untuk perubahan masyarakat.

               Dalam konsepsi ini jelas bahwa ada perubahan signifikan di
               sektor pendidikan dan harapan kuat bahwa perguruan tinggi
               dapat  memfasilitasi  bergabungnya  pendidikan  formal  dan
               informal untuk kebutuhan masyarakat yang berubah (Dearing,
               1997). Lebih jauh saat yang sama telah tumbuhnya pengakuan





                                           75
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89