Page 199 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 199
5. Pendidikan Terbuka dan Keadilan Ekonomi
Pada penyelenggaraan pendidikan jarak jauh pun, skema
penyelenggaraan sangat bervariasi mulai dari yang masih
sepenuhnya berbasis bahan ajar tercetak dengan bantuan
tutorial tatap muka (semacam blended) dengan kadar yang
juga berbeda-beda, hingga yang sepenuhnya online. Oleh
karena itu, kajian ekonomi sistem pendidikan jarak jauh
menjadi lebih kontekstual dan tidak lagi concern dengan
memperbandingkan antara pendidikan tatap muka dan jarak
jauh maupun antara media yang digunakan. Tujuan analisis
biaya manfaat lebih ditekankan kepada analisis untuk upaya
efisiensi dalam penyelenggaraan.
EFEKTIVITAS BIAYA SPJJ VS SISTEM PENDIDIKAN
TATAP MUKA
Biaya pendidikan biasanya diukur dalam satuan biaya total per
tahun per peserta didik, biaya per jam belajar (baca: learning),
atau biaya per lulusan. Perhitungan biaya total meliputi
biaya tetap dan biaya variabel yang dipengaruhi oleh jumlah
peserta didik. Oleh karena itu, banyak negara mengadopsi
sistem pendidikan jarak jauh dengan asumsi bahwa sistem
ini akan dapat menampung peserta didik dalam jumlah
yang besar sehingga biaya per peserta didik menjadi rendah
atau lebih rendah dari biaya pendidikan sistem tatap muka
yang kapasitas daya tampungnya lebih terbatas. Keputusan
adopsi sistem pendidikan jarak jauh dengan alasan biaya ini
juga berkaitan dengan peningkatan jumlah penduduk suatu
negara yang harus diberi layanan pendidikan. Sehingga, alasan
suatu negara mengadopsi sistem pendidikan jarak jauh pada
umumnya adalah untuk meningkatkan akses warga negaranya
pada layanan sistem pendidikan yang mereka sediakan, dan
tentu dengan biaya per peserta didik yang lebih terjangkau.
Ada beberapa pendekatan yang sering digunakan untuk
melakukan analisis biaya program pendidikan. Tsang (1988)
195