Page 111 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 111
Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas
Di Asia, selain di negara-negara juga telah banyak
institusi pendidikan yang mengadopsi (memproduksi dan
memanfaatkan) OER. Namun demikian, selain Cina, India
dan Korea yang telah mengeluarkan program yang bersifat
nasional, adopsi OER di negara-negara Asia umumnya
dilakukan oleh individu-individu (Dhanarajan & Porter, 2013
dalam Belawati, 2014). Salah satu negara Asia yang telah secara
substansial berinvestasi untuk pengembangan OER adalah Cina
(Tiongkok) melalui China Open Resource for Education (CORE)
yang dimulai pada tahun 2003. CORE merupakan konsorsium
antara 26 perguruan tinggi tatap muka dan 44 China Radio
& TV Universities (beberapa diantaranya sekarang berganti
nama menjadi open universities) yang secara bersama-sama
memiliki sekitar 5 juta mahasiswa. Dengan CORE mereka
bertujuan untuk menerjemahkan MIT open courseware
serta mengembangkan dan menyediakan OER berbahasa
Cina untuk perguruan-perguruan tinggi di Cina. Program
CORE didukung secara finansial oleh Kementrian Pendidikan
Cina (Belawati, 2014). Secara khusus di Indonesia, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi telah meluncurkan Program Sistem
Pembelajaran Daring (SPADA) yang diantaranya memberikan
hibah kepada perguruan tinggi untuk mengembangkan OER
dan membaginya melalui jejaring SPADA. Jauh sebelum SPADA
lahir, banyak perguruan tinggi juga telah mengembangkan
dan membagi materi perkuliahan secara Terbuka di website
mereka walaupun tidak menggunakan istilah OER dan
tidak mengadopsi lisensi Terbuka. Universitas Terbuka (UT)
merupakan perguruan tinggi pertama yang secara ekslisit
mengadopsi konsep OER dan mengeluarkan Keputusan Rektor
untuk penggunaan lisensi terbuka (Creative Commons) pada
produk-produk OER-nya.
102