Page 252 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 252

Cnkrmmln Pendid1ka11  2



                lmplementasi  MPMBS  akan  tercapai  kalau  proses demo-
        kratisasi  belajar  dapat  terwujud  (Degeng.  2001 ).  Selanjutnya
        dikatakan  oleh  Degeng  salah  satu  prasyarat  terwujudnya
        masyarakat belajar yang demokratis adalah  adanya pengemasan
        pembelajaran  yang  beragam  dengan  cara  menghapuskan
        penyeragaman  kurikulum,  strategi pembelajaran,  bahan  ajar,  dan
        evaluasi.   Demikian  juga  dikatakan  oleh  Degeng  bahwa
        "kebebasan"  merupakan  urusan  penting  dalam  implementasi
        MPMBS.  Di  samping  kebebasan,  hal  penting  yang  perlu  ada
        dalam  implementasi  MPMBS  adalah  realness,  sadar  bahwa
        sekolah  mempunyai  kekuatan  di  samping  kelemahan.  Realness
        bukan  hanya  harus  dimiliki sekolah,  tetapi juga oleh  semua orang
        yang terlibat dalam upaya MPMBS.
               MPMBS  yang  didasari  oleh  realness  dari  semua  pihak
        yang  terlibat  akan  menumbuhkan  sikap dan  persepsi  yang  positif
        terhadap  setiap  aktivitas  MPMBS.  Kebebasan,  realness.  dan
        sikap serta persepsi yang positif terhadap MPMBS menjadi modal
        dasar  untuk  memunculkan  semangat  implementasi  MPMBS.
        Sejalan dengan Degeng (2001) bahwa keberhasilan implementasi
        MPMBS sangat tergantung oleh demokratisasi belajar,  kebebasan
        dan  realness.  maka  Saryono  (2001)  juga  menyatakan  bahwa
        keberhasilan  implementasi  MPMBS sangat ditentukan  oleh faktor
        utama dan faktor pendukung.
               Faktor  utama  metiputi  pelaku,  struktur,  dan  budaya  yang
        terkait  dan  terlibat  dalam  pendidikan,  sedang  faktor  pendukung
        meliputi  sarana  prasarana  sekolah,  komunitas  masyarakat,  dan
        lingkungan  fisik-sosial-mental.  Pelaku  meliputi  kepala  sekolah,
        siswa,  administrator,  orangtua  siswa,  masyarakat,  dan  pejabat
        yang  menangani  pendidikan.  Etos  kerja,  mentalitas,  pola  pikir
        kompetensi, kapabilitas pelaku maupun kepedulian partisipasi dan
        keberpihakan   masyarakat,  dan   pejabat   yang   menangani
        pendidikan.  Etos  kerja,  mentalitas,  pola  pikir,  kompetensi,


                                                                235
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257