Page 15 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 15

2  Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik


        dan  collaborative  network  dengan  dukungan  faktor  internal  organization
        dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan environment.
            Dampak  era  informasi  bagi  institusi  pendidikan  tinggi  yang  ditandai
        tersebarnya  ide  dan  pemikiran  secara  lebih  mudah,  cepat  dan  luas
        menuntut  pengelolaan  sebagai  organisasi  modern  berbasis  prinsip-prinsip
        good  governance.  Tradisi  akademik  dan  pengaturan-pengaturan  guna
        menuju  good  governance  tidak  harus  berseberangan,  keduanya  bisa
        berjalan  seiring  dan  sejalan.  Tulisan  Ali  Muktiyanto  yang  berjudul  “Good
        University  Governance  dan  Kinerja  Perguruan  Tinggi”,  mengkaji  tentang
        pengaruh Good University Governance (GUG) terhadap performa Perguruan
        Tinggi  (PT).  GUG  direfleksikan  oleh  visi-misi  dan  tujuan,  etika,  structure
        governance,  kredibilitas,  transparansi,  akuntabilitas,  responsibilitas,
        fairness,  dan  otonomi.  Kinerja  PT  direfleksikan  oleh  layanan  akademik,
        staf/SDM, keuangan/efisiensi, mahasiswa, dan riset.  Hasil kajian berbagai
        studi  empiris  mengindikasikan  bahwa  GUG  berpengaruh  kuat  terhadap
        kinerja perguruan tinggi. Oleh karena itu penguatan implementasi prinsip-
        prinsip  GUG  sangat  penting  dalam  menciptakan  kinerja  Perguruan  Tinggi
        yang optimal.
            Untuk  Universitas  Terbuka  (UT),  perkembangan  TIK  semakin
        memperkuat  keunggulan  bersaing  sebagai  institusi  pendidikan  tinggi  jarak
        jauh.  Di  era  digital  ini  UT  dituntut  untuk  dapat  memanfaatkan  kekuatan
        jejaring komunitas dan berusaha memanfaatkan 10% passionate customers
        (generasi  netizens)  untuk  menarik  90%  lainnya.  Merubah  strategi
        pemasaran  merupakan  keharusan  bagi  UT  untuk  dapat  menggarap  future
        market  melalui  strategi:  communitization  –  confirmation  –  clarifying.
        Strategi ini semakin dapat memperkokoh positioning statement UT “making
        higher  education  to  all”,  seperti  yang  dijelaskan  Moh.  Muzammil  dalam
        tulisannya  berjudul  “Era  Digital:  Implikasinya  dalam  Perubahan  Strategi
        Pemasaran  Universitas  Terbuka”  yang  harus  ditegaskan    sampai  level
        “DNA”.  DNA  ini  harus  membedakan  UT  dengan  perguruan  tinggi  lain.
        Pemikiran  yang  dilontarkan  penulis  bahwa  pada  level  operasional  strategi
        tersebut telah dilakukan UT dengan memberikan dukungan penuh terhadap
        infrastuktur  teknologi  informasi.  Atas  keberhasilan  tersebut,  UT  dapat
        mengklaim  dirinya  sebagai  leading  university  berbasis  online  terlengkap
        sehingga dapat memanfaatkan peluang communitization yang relevan dan
        mampu menawarkan pelayanan berkualitas kepada konsumen.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20