Page 134 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 134

Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik  121


               dengan OER yang memiliki setidaknya tiga unsur, 1) konten pembelajaran,
               2) peralatan yang diperlukan untuk mendukung pengembangan dan berbagi
               konten  pembelajaran,  dan  3)  implementasi  sumber  daya  seperti  lisensi
               kekayaan  intelektual  yang  mendukung  berbagi  dan  saling  memanfaatkan
               konten pembelajaran.
                   Menurut  Suparman  dan  Udan  S  (2012),  Open  Educational  Resources
               (OER) adalah konsep dan pengembangan, yang dapat diakses secara bebas,
               format terbuka dan lisensi dokumen terbuka serta menyediakan media yang
               berguna  untuk  mengajar,  belajar,  pendidikan,  penilaian  dan  tujuan
               penelitian. OER sebagai sumber belajar, dan penelitian yang berada dalam
               domain  publik  atau  telah  dirilis  sebagai  lisensi  kekayaan  intelektual  yang
               dapat diakses bebas dengan menggunakan atau kustomisasi oleh orang lain
               (Harsasi, 2012).
                   OER adalah bahan ajar digital termasuk materi/konten, perangkat lunak
               untuk  mengembangkan,  menggunakan  dan  mendistribusikan  konten,  dan
               pelaksanaan  sumber  daya  (Bissell  2009).  Manfaat  OER  adalah  dapat
               memperluas  akses  pembelajaran  bagi  semua  orang,  termasuk  kelompok
               siswa  dengan  latar  belakang  yang  berbeda  dan  kurang  beruntung,  hal  ini
               mengakibatkan  perluasan  partisipasi  dalam  pendidikan  yang  lebih  tinggi.
               OER  dapat  menjadi  sumber  daya  berharga  untuk  siswa  dan  instruktur
               dengan  beberapa  alasan.  Dari  sudut  pandang  siswa,  OER  memiliki
               keuntungan sebagai berikut: 1) bahan-bahan gratis; 2) akses berkelanjutan
               terhadap  sumber-sumber  belajar;  3)  kemampuan  untuk  mengejar  topik
               secara  menyeluruh;  4)  kemampuan  untuk  belajar  untuk  pengetahuan
               pribadi atau kesenangan; dan 5) bahan/materi mudah di akses (Arendt dan
               Shelton, 2009).
                   Program  Dry  Lab  Akuntansi  (DLA)  sebagai  bahan  pembelajaran
               akuntansi  yang  dapat  diakses  dari  internet,  menggunakan  model
               komputerisasi dan  simulasi dan juga menggunakan teknologi instruksional
               lainnya  untuk  menggantikan  praktikum  tatap  muka.  Scheckler  (2003),
               sebuah laboratorium virtual adalah kumpulan simulasi digital yang didukung
               oleh  forum  diskusi,  demonstrasi  video,  glosarium  hyperlink,  dan  daftar  e-
               mail yang diselenggarakan di World Wide Web format atau pada CD dengan
               bahasa authoring seperti sebagai Authorware.
                   Thomson  (2010)  menemukan  bahwa  pembelajaran  online  juga  cocok
               untuk siswa berbakat karena proses pembelajaran dengan pendekatan yang
               berpusat pada siswa dan lebih individual. Sebagian besar penelitian tentang
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139