Page 15 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 15
mengalami perkembangan pesat, wisata kuliner menjadi magnet kuat yang
dapat menggerakkan roda perekonomian suatu daerah. Devi Ayuni dan Andy
Mulyana melalui tulisannya berjudul “Analisis Kinerja dan Tingkat Kepuasan
Pengunjung Restoran di Bandung” dapat mengungkapkan fakta di lapangan
bahwa pelaku usaha restoran di Bandung telah berhasil memberikan layanan
yang memuaskan pelanggan dengan Customer Satisfaction Index (CSI)
sebesar 73,4% khususnya dalam hal: cita rasa makanan, kenyamanan,
keamanan, sarana parkir, dan kebersihan makanan. Temuan penelitian itu
mengindikasikan masih ada aspek layanan yang harus dibenahi seperti:
kecepatan penyajian, kesigapan pramusaji, dan kecepatan transaksi. Peran
wirausaha juga menjadi pendorong kuat bagi perkembangan industri kreatif
(fashion) batik. Etty Puji Lestari dan M. Abdul Basir melalui tulisannya
berjudul “Strategi Peningkatan Daya Saing Industri Canting Cap di
Pekalongan” mengungkapkan bahwa industri canting sebagai industri
turunan dari industri batik mengalami perkembangan pesat. Agar
keberlangsungan produksi industri canting cap dapat terus ditingkatkan perlu
didukung beberapa kebijakan yaitu: 1) kredit usaha kecil persuasif; 2)
pemberdayaan koperasi dan UMKM; 3) perbaikan kapasitas dan produktivitas
usaha.
Perkembangan wirausaha tidak hanya pada private sector, saat ini public
sector khususnya pendidikan juga menerapkan kewirausahaan di segala
aspek lini bisnis pendidikannya. Dalam konteks Indonesia, institusi pendidikan
tinggi seharusnya merasa tertantang untuk dapat mengimplementasikan
entrepreneurship agar dapat memberikan manfaat lebih banyak terhadap
dunia bisnis dan masyarakat. Dunia akademik tidak dapat di under-estimated
dimana fakultas dan jurusan/prodi yang ada pada universitas pada intinya
dapat dikategorikan sebagai corporate co-operation. Artinya pengelolaannya
pada prinsipnya dapat diterapkan secara korporasi. Isu tersebut dibahas oleh
Ginta Ginting dan Sri Ismulyati melalui tulisannya berjudul “Menelusuri
Praktek Entrepreneurship pada Institusi Pendidikan Tinggi: Corporate
Entrepreneurship Based Model. Fakta dilapangan dapat membuktikan bahwa
permodelan corporate entrepreneurship dapat diterapkan pada institusi
pendidikan tinggi, karena terbukti adanya pengaruh antar variabel
(organisasi, lingkungan, orientasi kewirausahaan dan public value) yang
signifikansinya kuat. Artinya, orientasi kewirausahaan yang diterapkan oleh
middle manajer pada institusi pendidikan tinggi di Indonesia dengan
dukungan aspek organisasi dan lingkungan terbukti dapat berpengaruh kuat