Page 13 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 13

Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif

                                        EDITORIAL


                   Entrepreneurship menjadi determinan penting pertumbuhan ekonomi di
               era global. Arus globalisasi dan modernisasi di segala aspek telah membentuk
               masyarakat berpengetahuan (knowledge society) dimana teknologi informasi
               dan komunikasi (TIK) menjadi landasan utama yang membentuk tenaga kerja
               berpengetahuan,  tuntutan  untuk  melihat  pasar  internasional/global,
               berkembangnya  produksi,  dan  distribusi  melewati  batas  negara.  Dapat
               dinyatakan, pelaku ekonomi harus menghadapi pergeseran paradigma yang
               kuncinya adalah bagaimana memanfaatkan pengetahuan untuk membangun
               keunggulan bersaing. Sejatinya, era ini memberikan peluang dan tantangan
               besar kepada wirausaha untuk bisa mendorong tumbuhnya wirausaha sukses
               yang  dapat  dijadikan  contoh  bagi  wirausaha  pemula/muda  untuk  berani
               memulai berbisnis (sebagai pelaku UMKM) dan  menjadi agen perubahan.
                   Untuk  dapat  menjadi  bagian  dari  knowledge  society,  pada  tatanan
               pendidikan  level  menengah  perlu  diberikan  pendekatan  dan  metode
               pembelajaran  kewirausahaan  yang  tepat  agar  peserta  didik  mempunyai
               kompetensi yang diperlukan di dunia kerja. Isu ini diangkat oleh Yun Iswanto
               melalui  tulisan  yang  berjudul  “Pendekatan  Konstruktivis  Sosial  Pada
               Pembelajaran  Kewirausahaan”.  Pendekatan  konstruktivis  sosial  dapat
               digunakan dalam proses pembelajaran kewirausahaan di sekolah menengah
               kejuruan yang mendidik calon wirausahawan yang memiliki ciri-ciri proaktif,
               berorientasi  pada  prestasi,  dan  komitmen  pada  pihak  lain.  Pembentukan
               ketiga  ciri  wirausahawan  tersebut  dapat  dilakukan  melalui  penerapan
               pembelajaran konstruktivis dengan memperhatikan aspek karakteristik dan
               aspek aplikatif.
                   Agar  bisnis  yang  dijalankan  wirausaha  menjadi  sarana  ibadah  dan
               menjadi pekerjaan mulia, maka kewirausahaan dapat mengadopsi perspektif
               Islam.  M.  Fuad  Hadziq  dalam  tulisannya  “Entrepreneurship:  Sebuah
               Pendekatan  dari  Perspektif  Keislaman”  mengupas  konsep  kewirausahaan
               Islam  mencontoh  dari  sifat  Rosulullah  dalam  mengelola  bisnisnya  yang
               mengandung nilai moral yang tinggi, yaitu: Shiddiq (benar dan jujur); Amanah
               (kredibel); Fathonah (cerdas) dan  Tabligh (Komunikatif).  Rosul merupakan
               contoh  nyata  pengusaha  bagi  umat  muslim  di  dunia.  Artinya,  mental
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18