Page 73 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 73

Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas  61


               keluarkan sangatlah rendah atau sedikit. Dengan berkembangnya teknologi
               dan segala sesuatu yang serba-instan seperti saat ini pola hidup masyarakat
               pun berubah. Di perkotaan, gedung perkantoran hingga pusat perbelanjaan
               modern menggunakan elevator atau eskalator yang nyaman tanpa banyak
               mengeluarkan keringat untuk memakainya. Jikapun masih tersedia tangga,
               hanya digunakan untuk keadaan darurat. Belum lagi perkembangan televisi
               berteknologi  tinggi  yang  memanjakan  pengguna,  mulai  teknologi  high
               definition  (HD)  hingga  tiga  dimensi,  membuat  penonton  televisi  enggan
               beranjak  dari  depan  layar  canggih  tersebut.  Bahkan,  televisi  saat  ini
               menyediakan  fasilitas  berselancar  di  internet  yang  dikenal  dengan  istilah
               smart  television  (televisi  pintar).  Teknologi  yang  memudahkan  membuat
               manusia cenderung malas bergerak (Perilaku Sedentari Masyarakat, 2015).
                   Istilah  perilaku  sedentari  semakin  populer  ketika  dikaitkan  dengan
               masalah kesehatan. Hal ini disebabkan karena  perilaku sedentari dianggap
               sebagai faktor risiko terhadap berbagai masalah kesehatan populer seperti
               penyakit  jantung  dan  stroke.  Faktor  risiko  adalah  hal-hal  yang  dapat
               meningkatkan  kemungkinan  seseorang  menderita  suatu  penyakit.
               Perilaku sedentari juga merupakan faktor risiko terhadap berbagai masalah
               kelainan  metabolisma;  seperti:  kolesterol  tinggi,  tekanan  darah  tinggi,
               diabetes,  resistensi  insulin,  obesitas,dan  sebagainya.  Sebenarnya  bila  kita
               melakukan aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk mengatur berat
               badan  serta  menguatkan  sistem  jantung  dan  pembuluh  darah.  Pada  Riset
               Kesehatan  Dasar  tahun  2013  (Kementerian  Kesehatan  RI,  2013),
               dikumpulkan data frekuensi beraktivitas fisik dalam seminggu terakhir untuk
               penduduk umur >10 tahun. Aktivitas fisik berat adalah kegiatan yang secara
               terus  menerus  melakukan  kegiatan  fisik  minimal  10  menit  sampai
               meningkatnya  denyut  nadi  dan  napas  lebih  cepat  dari  biasanya  (misalnya
               menimba air,  mendaki gunung, lari cepat, menebang pohon, mencangkul,
               dll) selama minimal tiga hari dalam satu minggu dan total waktu beraktivitas
               ≥1500 MET minute. MET minute aktivitas fisik berat adalah lamanya waktu
               (menit) melakukan aktivitas  dalam satu  minggu dikalikan bobot sebesar 8
               kalori.  Aktivitas  fisik  sedang  apabila  melakukan  aktivitas  fisik  sedang
               (menyapu, mengepel, dll) minimal lima hari atau lebih dengan total lamanya
               beraktivitas 150 menit dalam satu minggu. Selain dari dua kondisi tersebut
               termasuk  dalam  aktivitas  fisik  ringan  Kriteria  aktivitas  fisik  "aktif"  adalah
               individu  yang  melakukan  aktivitas  fisik  berat  atau  sedang  atau  keduanya,
               sedangkan  kriteria  'kurang  aktif'  adalah  individu  yang  tidak  melakukan
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78