Page 43 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 43
32 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
Fenomena yang terlihat dalam masyarakat urban dewasa ini adalah
kegiatan konsumsi yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari,
termasuk konsumsi pangan. Konsumsi pangan termasuk konsumsi energi
dan protein sangat dipengaruhi oleh daya beli masyarakat dan kesadaran
masyarakat terhadap pangan dan gizi. Diversifikasi konsumsi pangan pada
prinsipnya adalah memberikan pilihan kepada masyarakat dalam kegiatan
konsumsi di sektor pangan yang sesuai dengan citarasa dan selera
konsumen, serta untuk menghindari kebosanan terhadap menu makanan
yang sama setiap harinya dalam rangka mendapatkan pangan dan gizi yang
cukup dan baik untuk hidup sehat dan aktif.
Berdasarkan pertemuan para ahli pangan dan gizi di Bangkok yang
diselenggarakan oleh Food and Agriculture Organization-Regional Office for
ASIA and the Pacific (FAO-RAPA) pada tahun 1989, dirumuskan bahwa
konsumsi pangan yang ideal terdiri atas 57 – 68% karbohidrat, 10 – 13%
protein, dan 20 – 30% lemak. Rumusan ini kemudian diimplementasikan
dalam bentuk energi dari 9 kelompok pangan yang dikenal dengan istilah
Pola Pangan Harapan (PPH). Sembilan kelompok pangan tersebut adalah (1)
padi-padian, (2) umbi-umbian, (3) pangan hewani, (4) minyak dan lemak, (5)
makanan/minuman jadi, (6) kacang-kacangan, (7) gula, (8) sayur dan buah,
(9) sumber pangan lain.
Berdasarkan PPH, konsumsi energi dari kelompok padi-padian
seharusnya 50%. Perkembangan konsumsi energi dan kualitas konsumsi
pangan penduduk Indonesia Tahun 2010 – 2014 ditampilkan pada Tabel 1.