Page 169 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 169

BUKU PEMBELAJARAN ONLINE









                            Kontekstualisasi Kerangka
                                     Penjaminan Kualitas



               S     ekarang ini tersedia banyak acuan dan pedoman penjaminan



                     kualitas  yang  dapat  dijadikan  rujukan  bahkan  diadopsi
                     langsung oleh penyelenggara pembelajaran jarak jauh dan
               online. Setiap organisasi atau perkumpulan institusi  penyelenggara
               pendidikan jarak jauh dan online, baik yang bersifat regional seperti
               Asia Association of Open Universities (AAOU), European Association
               of Distance Teaching University (EADTU), African Council for Distance
               Education  (ACDE),  dan  Australian  Council  of  Open,  Distance,  and

 158           e-learning (ACODE) maupun global seperti The International Council   159
               for  Open  and  Distance  Education  (ICDE),the  Commonwhealth  of
               Learning (COL),  dan UNESCO pada umumnya telah mengembangkan
               semacam panduan  kualitas, baik dalam format quality guidelines,
               toolkits,  ataupun  lainnya.  Badan-badan  akreditasi  seperti  BANT-
               PT  dan  bahkan  The  International  Network  for  Quality  Assurance
               Agencies  in  Higher  Education  (INQAAHE)  juga  menawarkan
               kerangka  dan  bahkan  instrumen  untuk  melakukan  akreditasi  bagi
               penyelenggara pembelajaran online dan sejenisnya.


               Pada prakteknya, setiap institusi penyelenggara pembelajaran online
               mengembangkan  sendiri  atau  mengadopsi  strategi  atau  sistem
               penjaminan  kualitas  yang  paling  sesuai  dengan  konteks  masing-
               masing. Ossiannilsson dkk. (2015) melakukan reviu terhadap sekitar
               40  kerangka,  sistem,  strategi,  toolkit,  yang  dikembangkan  oleh
               berbagai  institusi  regional  dan  global,  dan  menyimpulkan  bahwa
               kontekstualisasi dalam pengembangan sistem penjaminan kualitas
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174