Page 158 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 158
BAB 06 PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ONLINE
pembelajaran. Hakikat utama dari dilakukannya asesmen hasil belajar
adalah untuk mengetahui apakah pembelajar telah belajar sesuatu
(if learning has happened), seberapa banyak, dan adakah yang perlu
diperkuat dari pemahaman siswa atas materi pembelajaran.
Asesmen hasil belajar dapat memiliki tujuan yang berbeda-beda
sehingga bentuk, format, dan sifatnya pun dapat berbeda-beda.
Berdasarkan tujuannya, asesmen dapat bersifat formatif atau
sumatif. Asesmen formatif biasanya dilakukan di tengah-tengah
proses pembelajaran dengan tujuan untuk melihat kemajuan
belajar siswa, sehingga dapat diketahui kesulitan-kesulitan belajar
mereka (jika ada) dan diberikan balikan (feedback) agar proses
belajar menjadi lebih efektif. Asesmen formatif kadang-kadang
juga dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
dijawab oleh siswa secara mandiri atau self-evaluation.
Sementara itu, asesmen sumatif dilakukan di akhir proses
148 149
pembelajaran dengan tujuan untuk mengukur apakah hasil belajar
telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Asesmen sumatif dapat digunakan untuk penentuan kelulusan.
Metode penentuan kelulusan dapat menggunakan kriteria patokan/
criterion-referenced (batas kelulusan ditentukan secara tetap tanpa
melihat sebaran nilai peserta asesmen) atau berdasarkan kriteria
normal/norm-referenced (batas kelulusan ditentukan berdasarkan
sebaran nilai peserta asesmen).
Dalam flatform pembelajaran online seperti LMS, asesmen hasil
belajar juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran
yang bersifat objektif atau subjektif. Asesmen objektif (atau lebih
sering disebut tes objektif) biasanya berbentuk pertanyaan yang
dirumuskan sedemikian rupa sehingga memiliki satu jawaban yang
benar. Bentuk asesmen objektif yang adala dalam fitur Moodle
diantaranya adalah pilihan ganda, benar-salah, dll. Sedangkan