Page 134 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 134
BAB 05 BAHAN AJAR PEMBELAJARAN ONLINE
Seluas apa hak yang ingin diberikan oleh penciptanya, itulah
yang menentukan seberapa terbuka open content tersebut bagi
penggunanya.
Perkembangan Open Content telah menginspirasi banyak kalangan
untuk melakukan berbagai inisiatif dalam rangka memanfaatkan
berbagai perangkat lunak dan materi gratis yang tersedia di internet.
Di kalangan komunitas pendidikan, banyak proyek penelitian, Riset
dan Pengembangan (R&D) dilakukan baik oleh individu maupun
institusi yang melahirkan banyaknya pendidik pada berbagai
jenjang pendidikan mengembangkan materi pembelajaran untuk
memperkaya bahan pembelajaran di kelas mereka, yang kemudian
melahirkan berbagai istilah seperti learning object (LO) dan learning
object material (LOM) mulai pertengahan tahun 1990-an. LO atau
LOM didefinisikan sebagai ‘... smaller, self-contained, re-usable units
of learning [materials] (Beck, 2008)’, dan umumnya dalam format
digital yang disebarkan dengan cuma-cuma melalui internet.
124 125
Perkembangan lanjutan dari maraknya pengembangan LO dan
LOM ini kemudian melahirkan istilah lain seperti open courseware
(OCW) yang umumnya LO/LOM yang meliputi materi yang lebih
komprehensif (biasanya meliputi seluruh materi satu mata pelajaran/
mata kuliah tertentu). The Massachussetts Institute of Technology
atau MIT adalah universitas yang pertama kali, pada tahun 2001,
secara resmi mengumumkan bahwa semua bahan perkuliahannya
akan dibuka untuk umum melalui internet yang kemudian terkenal
dengan nama MIT OpenCourseWare (MIT-OCW).
Pengembangan materi-materi OpenCourseWare oleh MIT telah
menginspirasi banyak perguruan tinggi lain di dunia untuk melakukan
hal serupa dan akhirnya menginspirasi UNESCO untuk mengadopsi
istilah Open Educational Resources (OERs) pada Forum on “the
Impact of Open Courseware for Higher Education in Developing
Countries” pada tahun 2002.