Page 241 - Universitas Terbuka di Era Informasi
P. 241

UNIVERSITAS TERBUKA DI ERA INFORMASI

                      kegagalan hardware atau saluran telepon, keterampilan teknis yangbervariasi,
                      kecemasan berhadapan dengan teknologi, dan kelelahan mata karena
                      penggunaan komputer  (Carnavale, 2001 dalam Prince, Fulton dan Garsombke,
                      2009; Juchnowski dan Atkins 1999; Kerka dan Wonacoot, 2000).  Terlepas dari
                      kekurangan dan kelebihannya, ujian  online  sangat layak dan pantas untuk
                      diimplementasikan dalam sistem ujian pendidikan tinggi karena metode yang
                      diadopsi dapat mengukur kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis dan
                      analitis (Kanuka, 2001 dalam Khare dan Lam, 2008).
                      Meskipun tidak ada teknologi yang dapat menjamin kejujuran akademis
                      (Mogey, 1999 dan King, 1998), namun dengan semakin berkembangnya
                      teknologi memungkinkan digunakannya alat-alat untuk menghindari
                      terjadinya kecurangan akademik, seperti memasang kamera, menggunakan
                      remote proctors (termasuk sidik jaridan mekanisme pengecekan identitas),
                      dan program  proctored exams untuk mengecek plagiarisme (Prince, Fulton,
                      dan Garsombke, 2009). Lebih lanjut, Rowe (2004) mengemukakan beberapa
                      metodologi praktik untuk meningkatkan efektivitas penilaian online, seperti(1)
                      menjelaskan dengan tegas batasan kecurangan akademik dan plagiarisme
                      dan mendorong kode etik kejujuran akademik; (2) menjaga keamanan
                      penilaian melalui penggunaan password; (3) penggunaan proctortest untuk
                      semua jenis penilaian; (4) membuat pertanyaan yang diambil secara random
                      dari bank soal;dan(5) mengawasi kondisi ujian dengan melarang penggunaan
                      alat elektronik selama ujian.
                      Sebagian peneliti mencurigai bahwa keterampilan menggunakan komputer
                      dapat mempengaruhi hasil ujian (Bridgeman, dkk, 2003; Gallagher dkk., 2002;
                      Keng, dkk., 2006; Pommerich; 2004; Wang dan Kolen, 2001; Way, dkk., 2006).
                      Namun, peneliti-peneliti lain melaporkan bahwa media yang digunakan untuk
                      melaksanakan ujian, apakah berupa paper and pencil test atau komputer, tidak
                      akan berpengaruh terhadap validitas hasil ujian (Poggio, dkk., 2005; Sandene,
                      dkk., 2005). Adanya pendapat bahwa hasil ujian dipengaruhi keterampilan
                      menggunakan komputer, dijadikan perhatian oleh UT dalam menetapkan
                      persyaratan peserta yang dapat mengikuti ujian SUO.






                                                                                 231
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246