Page 21 - Universitas Terbuka di Era Informasi
P. 21
UNIVERSITAS TERBUKA DI ERA INFORMASI
dan siswa. Taksonomi teknologi oleh Simonson, Smaldion, & Albright
dimulai dengan pemanfaatan teknologi yang paling sederhana dan cukup
bertahan lama, yaitu studi korespondensi. Studi Korespondens dalam
pendidikan jarak jauh dilakukan melalui surat yang dikirimkan melalui pos.
Sejalan dengan kemajuan teknologi, korespondensi studi menggunakan
surat elektronik (email) yang menghubungkan pengajar dan peserta
didik secara tidak langsung. Sementara untuk bahan belajarnya, bacaan-
bacaan, dan juga tugas-tugas dikirimkan ke peserta didik melalui pos.
b. Generasi kedua: Model multimedia.
Penggunaan multimedia dalam pendidikan jarak jauh dimulai pada era
tahun 1970-an hingga tahun 1980-an. Pengertian multimedia pada era
tahun tersebut adalah pemanfaatan kombinasi berbagai jenis media
untuk menyampaikan materi pembelajaran. Kombinasi ini meliputi bahan
tercetak, audio-visual, serta bentuk media belajar berbantuan komputer.
Pada era ini interaksi antara guru dan siswa dilakukan terbatas melalui
surat ataupun melalui telepon. Perkembangan selanjutnya pemanfaatan
teknologi dalam PJJ menurut taksonomi Simonson, Smaldion, & Albright
(2012) adalah penggunaan media rekaman baik audio maupun video.
Penggunaan kedua media ini dalam PJJ biasanya digunakan sebagai
bahan suplemen atau pengayaan dari materi yang diberikan dalam media
cetak, tetapi dapat digunakan sebagai media yang dapat menyampaikan
materi secara utuh. Pada masa lalu bentuk rekaman audio dan video ini
dikemas dalam bentuk kaset audio atau video, tetapi teknologi saat ini
telah memungkinkan pengemasan dalam format yang lebih berkualitas
seperti audio CD, atau file MPG audio yang dikenal dengan sebutan
educational podcast, atau dalam bentuk format DVD.
c. Generasi ketiga: Model tele-learning.
Pada era ini, pendidikan jarak jauh telah dilakukan dengan menggunakan
interaksi langsung baik melalui audio maupun video konferensi. Biasanya
model ini dikombinasikan dengan penggunaan media audio-visual
dengan telepon. Dengan pemanfaatan media telekonferensi ini maka
proses pembelajaran yang dilakukan tidak menjadi fleksibel lagi terutama
11