Page 74 - Cakrawala Pendidikan
P. 74

-~onny Semiawan &  Tian Belawati

         dan rakyat miskin yang memiliki kendala partisipasL
         Sementara  itu,  pengetahuan  yang  dimiliki  oleh  masyarakat  terus
         menerus  mempengaruhi  situasi  yang  makin  meluas  dan  tidak
         lengkap,  Karena  kondisi  yang  berubah  terus  menerus,  maka
         diperlukan  bukan  saja  pemahaman,  tetapi  juga  tindakan  dan
         refleksi  (action  and  reflection)  terhadap  tuntutan  zaman_  Ciri-ciri
         fleksibilitas,  keterbukaan,  berpikir  kreatif,  berpikir  kritis,  keprigelan
         (dexterity)  yang  bersifat  kompleks  namun  cermat  (yang  terkait
         dengan  media  informasi  yang  semakin  canggih),  kepekaan  dan
         kemampuan  mengidentifikasi  dan  mengatasi  masalah,  serta
         kemampuan  kerjasama  antarmanusia  adalah  tuntutan  terhadap
         sekolah-sekolah,   terutama   perguruan   tinggi   untuk   dapat
         dikembangkan.
         Namun,  diakui ataupun tidak,  sistem pendidikan  kita  baik di  tingkat
         sekolah  dasar  dan  menengah  maupun  PT,  justru  tidak  selalu
         mempersiapkan  kompetensi  kognitif  maupun  afektif   yang
         diperlukan   untuk   hidup   dalam   peradaban   global   seperti
         diisyaratkan  di  atas.  Sebagai  contoh,  kurikulum  sekolah  sarat
         dengan isi yang mengajarkan:

         a.   prinsip  dan  keterampilan  teoretis  yang  bersifat  umum  yang
              tidak  selalu  transferable,  sedangkan  dalam  kenyataan  global
              diperlukan  bentuk  kompetensi  yang  bersifat  situation-specific
              (Levinger dalam  Semiawan,  1999)_  Kemampuan  beradaptasi
              mengandung  pengertian  "transfer  komponen  identik"  dari
              situasi  lama  ke  situasi  baru,  atau  dari  situasi  kelas  ke  situasi
              kehidupan nyata.
         b.   penguasaan  materi  tuntas  (mastery)  secara  individual,
              sedangkan  tugas-tugas  dalam  dunia  kerja  (mental  maupun
              fisik)  menuntut  kerja  sama,  serta  pembagian  tugas  dan
              tanggung   jawab   bersama   (sharing   assignment   and
              responsibility),
         c_   pengembangan  pikiran  yang  kurang  memanfaatkan  alat  pikir
              (tool-less   thought),   padahal   pekerjaan   luar   sekolah
              mengandalkan  peralatan  kognitif  (cognitive  tools)  (Levinger
              dalam Semiawan,  1999).





         62
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79