Page 433 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 433
PENDIDIKAN TINGGI JARAK )AUH
kelompok belajar, semangat belajar mereka bertambah, informasi
tentang UT menjadi lancar dan peserta dapat saling mengenal
sebagai sesama mahasiswa UT (Wahyono, Paket C, 1985).
Kelompok belajar juga dapat memberikan efek psikologis tertentu.
Para mahasiswa UT pun memiliki komunitas tersendiri yang
memungkinkan para anggotanya melakukan interaksi secara
akrab. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pembinaan terhadap
kelompok belajar yang sudah terbentuk agar kelompok belajar
tersebut dapat tetap eksis dan dapat memberi manfaat kepada
para anggotanya.
Tulisan ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan
menyebarluaskan pengalaman UT dalam membentuk dan
membina kelompok belajar.
A. Pengertian dan Sifat Kelompok Belajar
Pada awalnya kelompok belajar diartikan sebagai
kumpulan mahasiswa yang berjumlah antara 5 sampai 20 orang
yang belajar bersama untuk memecahkan kesulitan-kesulitan
dalam memahami materi pelajaran agar dapat mencapai hasil
yang optimal dalam studi atau ujian (Paket A 1986). Tetapi dalam
perkembangannya, pengertian kelompok belajar tidak dibatasi lagi
oleh jumlah peserta. Dalam Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan
dan Alumni (2003), kelompok belajar diartikan sebagai kumpulan
mahasiswa yang belajar bersama untuk memecahkan kesulitan-
kesulitan dalam memahami bahan ajar. Batasan jumlah peserta
tidak dicantumkan lagi karena banyak kelompok belajar yang
jumlah pesertanya lebih dari 20 orang. Kelompok belajar yang
mempunyai anggota lebih dari 20 orang, umumnya membagi diri
lagi kedalam sub-sub kelompok belajar. Sub-sub kelompok ini
tetap dikoordinasikan oleh pengurus kelompok belajar.
427