Page 432 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 432
Adnan, Pembinaan Kelompok Belajar
Tuntutan untuk belajar mandiri ternyata menimbulkan
kesulitan bagi sebagian mahasiswa. Masalah yang sering muncul
antara lain kebingungan menentukan mata kuliah yang akan
diambil pada semester pertama, kesulitan dalam mempelajari
modul, tidak tahu harus menghubungi siapa jika mempunyai
masalah, dan timbulnya perasaan "sendiri atau terasing"
(Wahyono, Paket C 1985). Oleh karena itu, penyelenggara
pendidikan jarak jauh tidak dapat melepaskan diri begitu saja dari
kewajiban menyediakan layanan bantuan belajar bagi mahasiswa.
Mereka wajib menyediakan layanan bantuan belajar, walaupun
mahasiswa yang memanfaatkan layanan tersebut sedikit.
Layanan bantuan belajar yang diberikan oleh UT kepada
mahasiswa terdiri dari layanan informasi dan konsultasi, layanan
administrasi akademik, dan layanan akademik (Puspitasari,
2002). Layanan informasi dan konsultasi biasanya berkaitan
dengan program studi, kurikulum, pemilihan mata kuliah, sistem
alih kredit, biaya studi, dan sebagainya. Layanan administrasi
akademik difokuskan pada penyelesaian masalah mahasiswa
yang berkaitan dengan registrasi, penyediaan bahan ajar, ujian,
dan akses terhadap data akademik. Layanan akademik
difokuskan pada layanan tutorial untuk membantu mahasiswa
memahami bahan ajar dan layanan pembinaan kelompok belajar.
Layanan tutorial diberikan secara tatap muka dan jarak jauh
melalui surat-menyurat, surat kabar, radio, televisi, dan internet.
Layanan pembinaan kelompok belajar masih terbatas pada
usaha-usaha pembentukan kelompok belajar dan peningkatan
daya nalar mahasiswa. Kelompok belajar umumnya diinisiasi
pada saat Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) di Unit
Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ).
Pembentukan kelompok belajar sebagai salah satu
layanan bantuan belajar dari UT sangat dirasakan manfaatnya
oleh mahasiswa. Mereka berpendapat bahwa dengan adanya
426