Page 223 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 223
Dewiki dan Budiman, Aktivitas dan lnteraksi ....
Teori ini muncul karena banyak ahli pendidikan yang sepakat
bahwa pengertian belajar mandiri tidak berarti belajar sendiri.
Kontak antara peserta didik dengan komponen institusi
penyelenggara pendidikan jarak jauh masih diperlukan, baik untuk
kepentingan yang bersifat administratif, akademik bahkan
kadang-kadang psikologis. Hal-hal yang bersifat akademik
menyangkut esensi pendidikan, lembaga pendidikan jarak jauh,
dan dalam hal ini UT, menyediakan tutor. Dengan demikian,
interaksi antara peserta didik dengan pengajar tetap terjadi,
meskipun intensitas dan frekuensi komunikasi tersebut terbatas.
Holmberg dalam Sugilar (2000), yang mendukung teori
interaksi dan komunikasi, memandang pendidikan jarak jauh
sebagai proses belajar. Para peserta didik tidak berada langsung
di bawah pengawasan pengajar, seperti yang terjadi dalam
pengajaran di kelas, walaupun mereka masih mendapatkan
bantuan dalam bentuk bimbingan, perencanaan aktivitas belajar,
dan pengajaran dalam tutorial. Ia memperkenalkan konsep dialog
terbimbing didaktis, yakni adanya dialog yang bersifat
membimbing dan mendidik para peserta didik sehingga mereka
merasa asyik diajak 'berbincang-bincang' membahas topik yang
mereka minati.
Dalam praktik, perkembangan pendidikan jarak jauh
dapat dilihat dari perkembangan media instruksional yang
digunakannya. Menurut Giltrow (1989) di negara maju, pada
mulanya kertas atau bahan cetak mendominasi media pendidikan
jarak jauh. Kemudian, pada tahun 1950-an, bahan ajar noncetak,
seperti audiovisual, mulai banyak digunakan. Pada tahun 1980-
an, sulit untuk diketahui jenis media yang dominan. Bagi institusi
pendidikan jarak jauh yang baru berdiri, terutama di negara
berkembang, bahan ajar cetak lebih banyak digunakan karena
mungkin dari segi ekonomi, teknologi, dan kebudayaan dianggap
lebih layak. Hal ini agak berbeda dengan situasi pendidikan jarak
212