Page 36 - 22 Tahun 1984-2006 Perkembangan Universitas Terbuka: Perjalanan Mencari Jati Diri Menuju PTJJ Ungulan (Buku I)
P. 36

penelitian.  Karena  sesuatu  hal,  maka  pembangunan  tersebut

                                             ditiadakan,  dan  tanah  beserta  anggaran  untuk  membangun  tiga
                                             unit  bangunan  dialihkan  ke  pembangunan  kantor  Pusat  UT.

                                             Pada  tahun  1985  UT  yang  sebelumnya  menempati  sebagian
                                             gedung  IKIP  Jakarta  dapat  pindah  ke  kantor  baru  di  Pondok

                                             Cabe, Tangerang.
                                                 Selama  persiapan,  panitia  persiapan  praktis  belum  mem-

                                             punyai  anggaran.  Anggaran  yang  digunakan  adalah  anggaran
                                             dari  Ditjen  Dikti.  Setelah  UT  resmi  berdiri  dan  tahun  anggaran

                                             baru  dimulai,  yaitu  bulan  April  1985,  maka  UT  mempunyai
                                             anggaran  sendiri.  Banyak  kegiatan  yang  seharusnya  dapat  dibi-

                                             ayai sebelumnya, seperti honorarium untuk penulis modul, yang
                                             tidak  dapat  diberikan  karena  UT  belum  mempunyai  cukup

                                             anggaran.  Akan  tetapi  dengan  anggaran  yang  diberikan  oleh
                                             Ditjen  Dikti  UT  sudah  mulai  membeli  peralatan  yang  diperlu-

                                             kan,  seperti  sejumlah  komputer  Apple  II,  yang  pada  waktu  itu
                                             merupakan komputer meja yang terbaik untuk pekerjaan pemro-

                                             sesan kata: untuk membuat draft naskah hingga menjadi naskah
                                             siap  cetak.  Pencetakan  naskah  bahan  ajar  dilakukan  di  luar,  di

                                             percetakan swasta. Komputer untuk pemrosesan data mahasiswa
                                             masih  menggunakan  komputer  Pusat  Ilmu  Komputer  (Pusilkom)

                                             Universitas Indonesia.
                                                 Karena  UT  pada  waktu  itu  masih  menggunakan  kurikulum

                                             seragam,  yaitu  setiap  mahasiswa  dalam  satu  program  studi
                                             mengambil  mata  kuliah  yang  sama,  dan  setiap  mahasiswa

                                             mendapatkan bahan ajar setelah membayar SPP, maka distribusi
                                             bahan  ajar  relatif  sederhana.  Setiap  mahasiswa  mendapatkan

                                             bahan  ajar  dalam  satu  bungkusan  yang  dibagikan  oleh  kantor
                                             pos.  Mahasiswa  meregistrasi,  membayar  SPP,  dan  mendapatkan



                                                                                                                     11
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41