Page 166 - 22 Tahun 1984-2006 Perkembangan Universitas Terbuka: Perjalanan Mencari Jati Diri Menuju PTJJ Ungulan (Buku I)
P. 166
Seperti telah dibahas sepintas pada nilai tutorial, kontribusi
nilai UAS terhadap nilai akhir mata kuliah pada Program
Diploma dan Program Sarjana bergantung dari ada tidaknya
nilai pendukung, seperti nilai TM, tugas TTM, Tutis, dan Tuton
serta praktek/praktikum. Jika tidak ada nilai pendukung, maka
nilai UAS menjadi nilai akhir mata kuliah (100%).
Bentuk format UAS terdiri atas tes (objektif dan uraian) serta
uji kinerja, termasuk portofolio. Pada awal berdirinya, UT
menetapkan bentuk ujian dengan format yang mudah diproses
dengan bantuan komputer, seperti halnya ujian nasional untuk
masuk perguruan tinggi, yaitu bentuk tes objektif mengingat
ujian UT bersifat massal. Penentuan bentuk tes uraian atau
objektif, untuk mengukur suatu mata kuliah, ditentukan oleh
aspek akademis dan manajemen. Aspek akademis mengacu pada
karakteristik materi pembelajaran dan kemampuan yang diukur.
Aspek manajemen mengacu pada kemampuan sumber daya dan
pengelolaan, seperti pemeriksaan dan pengolahan hasil ujian.
Pertimbangan kedua aspek tersebut dimaksudkan untuk menja-
min kualitas layanan UT, antara lain dalam hal ketepatan waktu
pengumuman hasil ujian dan keakuratan penilaian hasil ujian.
Pada tahun-tahun pertama, jumlah soal objektif dari suatu
mata kuliah ditentukan berdasarkan karakteristik materi dan
jumlah satuan kredit semester (sks) mata kuliah, misalkan 30
butir untuk soal hitungan dan 60 – 90 butir soal untuk mata
kuliah antara 2-4 sks. Setelah melalui serangkaian kajian pada
tahun 2004, maka pada tahun 2005 ditetapkan SK Rektor UT No.
268/J3/KEP/2004 tentang Jumlah Butir Soal, sebagaimana ter-
cantum pada Tabel 1.
142