Page 521 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 521
482 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Terbuka (2023)
daya lahan tercermin dalam pergeseran penggunaan lahan
yang pada gilirannya mempengaruhi penduduk setempat dan
lingkungannya.
Konversi lahan pertanian dan hutan menjadi daerah
perkotaan menyumbang bagian yang tidak proporsional dari
semua pergeseran penggunaan lahan. Kota Serang merupakan Ibu
Kota Provinsi Banten, pusat kegiatan pemerintah Kota Serang, dan
pusat kegiatan pemerintah Kabupaten Serang; yang kesemuanya
memberikan kontribusi terhadap tingginya kebutuhan kota akan
lahan permukiman (Lamidi, Sitorus, Pramudya, & Munibah, 2018).
Pertumbuhan penduduk Kota Serang juga dapat dikaitkan dengan
masuknya pekerja pabrik dari lingkungan tetangga Ciujung,
Cimande, dan Keragilan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Yudarwati, Sitorus, & Munibah (2016) perubahan pemanfaatan
tanah yang terjadi di Kabupaten Cianjur menunjukkan adanya
perubahan yang dinamis pada setiap kategori pemanfaatan tanah.
Wilayah yang telah dibangun di Kabupaten Cianjur mengalami
peningkatan sebesar 2,8%. Perubahan pemanfaatan tanah menjadi
wilayah yang telah dibangun secara dominan terjadi di bagian
utara. Hal ini disebabkan oleh adanya kawasan wisata Puncak di
bagian utara Kabupaten Cianjur yang menjadi tujuan wisata baik
bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Sejalan dengan
pernyataan Ashari dan Maryana (2021) bahwa jalan kolektor
primer, jalan tol, jarak dari pusat komersial, jarak dari pusat wisata,
kepadatan penduduk, dan pola ruang semuanya berperan dalam
membentuk penggunaan lahan.
2. Faktor Penyebab Perubahan Penggunaan/Penutupan
Lahan
Konteks sosial, ekonomi, dan biofisik semuanya berperan
dalam membentuk penggunaan tanah dari waktu ke waktu.
Komunitas sistem budi daya dipengaruhi dalam berbagai cara
oleh faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor seperti pertumbuhan
ekonomi, jaringan transportasi yang lebih baik, dan perencanaan
wilayah yang strategis seringkali memacu urbanisasi; sedangkan