Page 526 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 526
Trends in Science and Technology 487
for Sustainable Living
menganalisis, dan menampilkan informasi berdasarkan lokasinya
(Eastman, 2003). Jika kita memeriksa definisi tersebut lebih dekat,
kita melihat bahwa SIG pada dasarnya beroperasi di domain yang
sama, yaitu input, penyimpanan, pengambilan, pengolahan, analisis,
dan output data. Sistem Informasi Geografis memiliki beberapa
keunggulan antara lain, dalam prosesnya dapat menghemat biaya
dibandingkan dengan melakukan survey, yang kedua data spasial
dan nonspasial dapat dikelola secara bersama, kemudian data
SIG dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dengan cepat
dan tepat (Sodikin, 2020)
5. Integrasi Sistem Informasi Geografi dengan Modul Lain
Jelas bahwa banyak bidang ilmu yang berbeda
menggunakan SIG sebagai alat data spasial, dan integrasi model
saat ini yang sedang tren. Menurut Eldrandaly et al. (2003), hasil
optimal tidak dapat dicapai tanpa integrasi antar modul, karena
akan saling menguntungkan satu sama lain.
SIG masih memiliki beberapa masalah terkait simulasi dan
model dinamis. SIG juga dapat digunakan untuk meramalkan
bagaimana mangrove akan tumbuh; misalnya, Yumna dan Irman
(2015) menggunakan analisis regresi linier untuk memprediksi
bahwa kawasan mangrove akan meningkat sebesar 88,1 ha selama
sepuluh tahun (dari 2013 hingga 2023) dengan laju 8,81 ha per
tahun. Prakiraan kawasan didasarkan pada asumsi bahwa kondisi
mangrove saat ini akan berlanjut dan tidak akan terjadi perubahan
pola pemanfaatan atau gangguan alam yang mengubah kondisi
mangrove secara drastis; seperti transformasi rawa mangrove
menjadi tambak besar atau rusaknya ekosistem mangrove akibat
tsunami.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Parung Panjang
di Kabupaten Bogor. Studi ini dilaksanakan pada bulan Agustus
sampai Desember 2022. Gambar 1 memberikan gambaran visual
lokasi penelitian.