Page 453 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 453

414    Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)


                       Gambaran jumlah individu yang lebih banyak dibandingkan
                 Vegal dan Walbar memperlihatkan bahwa pada umumnya
                 Waltim merupakan wilayah yang lebih disukai oleh burung untuk
                 mencari makan dan bertengger. Diduga wilayah Waltim memiliki
                 sumberdaya yang melimpah, terutama kesediaan makanan.
                 Kehadiran burung pada suatu habitat merupakan pilihan karena
                 habitat tersebut sesuai dengan  niche dari burung tersebut.
                 Kemampuan burung untuk berpindah dan beradaptasi dari satu
                 tempat ke tempat lainnya memungkinkan spesies tersebut memilih
                 tempat yang sesuai dalam menyediakan pakan, tempat berlindung,
                 dan berbiak. Jumlah perjumpaan yang tinggi juga menunjukan
                 kemampuan adaptasi yang baik dari burung terhadap lingkungan
                 habitatnya.
                       Berdasarkan 34 spesies yang teramati, terdapat 4 (empat)
                 spesies  dengan  jumlah  cukup  signifikan,  yaitu  Wiwik  kelabu
                 (Cacomantis  merulinus dari  Famili  Cuculidae) dan tekukur biasa
                 (Spilopelia chinensis dari Famili  Columbidae) merupakan spesies
                 dengan jumlah individu  tertinggi di Waltim, yaitu masing-masing
                 160 dan 170  individu.  Sedangkan burung gereja  erasia (Passer
                 montanus dari  Famili  Passeridae) dan Sriti Kembang (Hirundo
                 javanica dari  Famili  Hirundinidae) merupakan spesies dengan
                 jumlah tertinggi di Vegal, yaitu masing-masing 142 dan 109 individu.
                 Spesies Sriti Kembang hanya ditemukan di wilayah Vegal.

                 2.    Analisis Ekologi Burung di HKUI
                       Analisis burung di HKUI penting untuk diketahui yaitu
                 apakah komunitas burung yang ada di dalam ekosistem tersebut
                 menunjukkan fungsi ekologis yang seimbang secara keseluruhan
                 atau menunjukkan adanya indikator yang membuat ekosistem
                 tersebut tidak stabil secara ekologi. Hasil analisis ekologi terhadap
                 spesies burung memperlihatkan keanekaragaman sedang,
                 keseragaman tinggi, dan dominansi rendah untuk ketiga wilayah
                 titik pengamatan. Secara keseluruhan indeks ekologi dapat dilihat
                 pada Tabel 2.
   448   449   450   451   452   453   454   455   456   457   458